Monday, June 25, 2012

Perikanan, Sektor Yang Termarjinalisasikan Oleh MDG’s

By : Pradina S. Elfandanis


Milleni um Development Goals (MDG’s) kini sampai pada 4 tahun terakhir, targetnya belum sepenuhnya tercapai. Tapi pada beberapa bagian MDG’s ini banyak yang mengandung unsur-unsur yang dapat merugikan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat di Indonesia


Millenium Development Goals (MDG’s) adalah salah satu program yang diikuti oleh Indonesia semenjak tahun 2000. Target tersebut meliputi 8 target antara lain mengentaskan kemiskinan, menjamin pendidikan untuk semua, pengembangan gender dan pemberdayaan perempuan, menjaga kesehatan ibu dan reproduksi perempuan, mengentaskan penyakit malaria, dan HIV/AIDS, Turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan kerja sama global. Target tersebut semuanya harus tercapai pada tahun 2015 (Bappenas, 2011)
kampung nelayan dalam lukisan
Target ini terdengar sangat ambisius karena harus menjabarkan keseluruhan target tersebut dalam kebijakan yang ada di Indonesia. Dan harus menyelesaikan segala hal yang berkaitan dengan target tersebut dalam waktu yang sangat pendek yaitu 15 tahun. Pada tahun 2000 menurut Sussenas jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah berjumlah 38, 70 dengan presentase 19,14%. Dan pada tahun 2015 harus diturunkan menjadi 0% atau peningkatan kesejahteraan perekonomian penduduk menjadi 100%.

Dengan targetan ini tentunya harus ada penjabaran program tersebut kedalam kebijakan di Indonesia. Padahal dalam perencanaan program diperlukan dana yang tidak sedikit. Sehingga pendanaan adalah kunci dari keberhasilan dari MDG’s (Min dan Purwoko, 2010). Hal inilah yang menghambat pelaksanaan program tersebut karena Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang mengalami Defisit. Meskipun kontraproduktif dengan berbagai kasus korupsi yang sering terjadi di Indonesia. Akibatnya karena ketidakjelasan pendaan di Indonesia dalam pengalokasian MDG’s hingga ini menjadi terhambat.

Menurut sumber yang terpercaya bahwa pendanaan MDG’s harus mengeluarkan dana pribadi dari masyarakat itu sendiri. Jika pada bagian ke 8 terdapat promote global partnership atau mempromosikan kerja sama global. Sekarang apakah ada pendanaan bantuan yang diberikan oleh Negara-negara peserta KTT yang diprakarsai PBB tersebut? Semuanya dalam rangka pencapaian kesepakatan MDG’s tersebut.

Target tersebut kurang beberapa tahun lagi harus dilaporkan hasilnya. Menurut data Bappenas 2010 bahwa target MDG’s banyak yang telah melampaui hingga 101% dalam beberapa bidang. Akan tetapi beberapa indikator yang harus masih tertinggal jauh yaitu pada sisi pengembangan gender indikator perempuan pekerja upahan nonpertanian. 

Jelas sekali kalau target pekerja nonpertanian ini menjurus pada peningkatan buruh di Indonesia. Padahal sebagian besar pabrik-pabrik yang ada di Indonesia adalah milik dari perusahaan asing. Dan ironisnya data mengenai jumlah perusahaan asing yang ada di Indonesia tidak ada. Ini sebagai akibat dari Pengusaha asing yang tidak pernah melaporkan perusahaannya ke Badan Statistik di Indonesia. Sehingga hal ini sulit dikontrol. Sedangkan pemerintah sendiri kurang tegas atau malah tidak memiliki kekuatan untuk melakukan kontrol.  

Dalam Batavia Online Program MDG’s ini secara tidak langsung ini mendorong atas peningkatan tingkat industri di Negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia yang secara tidak langsung meningkatkan kuantitas buruh. Di Indonesia lekat sekali dengan sejarah sebagai sebuah Negara yang kaya akan sumberdaya pertanian dan perikanannya. 

Justru dalam kebijakan ini justru memarjinalisasikan sektor perikanan, salah satu sektor penting di Indonesia. Dengan wilayah laut teramat besar ini yaitu sekitar 18000 km, dengan beragam potensi didalamnya mengapa MDG’s justru mendorong pada peningkatan upah pekerja perempuan dalam sektor nonpertanian?

Aquatropica Indonesia,
oleh:
Pradina S. Elfandanis
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya Malang
Pemerhati Sosial Kemasyarakatan Pesisir

Daftar Gambar

Lukisan kampung nelayan. http://galery-lukisan.blogspot.com/2011/07/lukisan-kampung-nelayan.html

Sunday, June 24, 2012

Tips Lancar Lulus Kuliah di Perikanan

Dueng...gak salah lo yang penulis mau buat artikel dengan judul diatas???bukannya lulus aja rekornya telah dicatatkan bahwa lulus dalam waktu 5 bulan..... lebih 6 tahun??? wkkwkk.. justru itu, penulis sangat hafal dan tahu kesalahan - kesalahan apa saja yang dibuat mahasiswa perikanan sehingga gak lulus - lulus sebagian telah di tulis dalam Penelitian Makalah klik link untuk detail ceritanya. namun dalam artikel tersebut masih belum ditemukan titik temu penyebab - penyebab kelamaan lulusnya, masih walohungalam gaib. Artikel ini memang bukan artikel khusus untuk perikanan Indonesia, namun khusus mahasiswa Perikanan Khususnya FPIK UB yang nantinya dapat menjadi sarjana dengan doa semoga dapat menjadi kontribusi penting dalam dunia Perikanan Indonesia. amin. Yang saya tulis ini dari sisi umum dan kebanyakan bukan dari segelintir kelompok yang memang interest dari awal masuk Perikanan serta dari sisi pribadi penulis, untuk yang tidak setuju terserah, loe - loe gue- gue kalau gak setuju cepat buat artikel bandingannya dan kirim ke redaksi aquatropica.blogspot.com.
penulis cs setelah ujian skripsi
Menurut pengalaman penulis, masuk kuliah perikanan seperti masuk bubu ikan, gampang kita masuk namun gak gampang untuk keluar (lulus). kalau ada yang protes, sudah ditekankan dari awal itu semua "menurut penulis", yang lain mah banyak yang gampang bahkan ada yang lulus dengan cum laude, itu semua tergantung orangnya, penulis hanya sedikit berbagi pengalaman saja. Jangan khawatir, walupun masuk bubu, akhirnya nasibnya gak akan sesial ikan yang masuk perangkap yang berakhir di penggorengan. Mengapa saya bilang gampang masuk Perikanan, well realitasnya saja. Kemungkinan besar namun tetap tidak menutup kemungkinan, Fakultas kami tercinta kami dipilih mahasiswa memble ya seperti saya ini, dalam SIPENMARU, SPMB atau prodak terbaru yang namanya SNMPTN tidak merupakan pilihan pertama dikarenakan banyak yang hanya mencantumkan masuk Fakultas Perikanan di pilihan keduanya bahkan pilihan ketiga jika form seleksi masuk IPC. Sehingga menghasilkan mahasiswa yang "kurang niat" dalam menjalankan tugas pembelajaran karena memang niat awalnya tidak ingin masuk kuliah Perikanan, hanya untuk mengisi kekosongan form pilihan ke dua atau ketiga saja. niatnya sih kebanyakan di Fakultas yang ngetrend seperti IT, Teknik, Kedokteran, Kesehatan atau yang lain yang kebanjiran peminat dari tahun ke tahun.

Seperti penulis, inginnya masuk Jurusan Arsitektur, menggambar jembatan, rumah, menara, apartemen, kondominimum eh.. kondominium, namun berakhir hanya menggambar ikan dan jerohannya serta bakteri dan plankton hehehe...  motivasi masuk kuliah perikanan hanya yang penting masuk negeri karena orang tua gak bakalan mampu nguliahin di universitas swasta, namun sekarang Uang Gedung dan SPP kuliah di universitas negeri semakin ngeri, sudah sangat mahal, mungkin kalau penulis dilahirkan tahun 90an, pastilah gak bakal pernah ngrasain yang namanya kuliah.

Kembali ke inti, kebanyakan kurangnya niat tadi menjadi kurang semangat dalam kuliah, sering bolos, TA istilahnya bukan Tugas Akhir namun Titip Absen, tugas - tugas kemaren di kerjakan setengah jam sebelum dikumpulkan dengan memanfaatkan teman yang rajin dan di copy paste langsung dengan perubahan kata-kata disini sana, PKL, Skripsi dibiarkan menumpuk sampai jadi sarang Spiderman tanpa diurusi dan lebih mementingkan kumpul - kumpul, wisata alam dengan "gank motornya" atau maen game on line. Memang kalau dasarnya  saja gak niat memang susah, tapi sesusah-susahnya yang susah pasti yang namanya susah berarti kan artinya sulit (opo ae???gak penting ini) nggak, yang namanya susah berarti belum mutlak tidak bisa dirubah, bukan harga mati untuk tidak dapat dirubah. hanya tinggal memperbaiki niatnya.

Tips Rahasia Lulus S1 Perikanan

Perbaiki niat terlebih dahulu, kita harus sadar akan takdir, kalau kata mr. Maggy Z, terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. jadi kalau kita "kesasar" masuk Fakultas Perikanan cepat tersadar dari keterpurukan bahwa hidup tidak pasti sesuai dengan keinginan kita. Cinta saja tak harus memiliki istilahnya cie-cie... (seperti kisah cinta Romansa cinta bersama Sri), namun live must go on, jika belum niat ubah niat tersebut untuk membahagiakan orang tua, atau bisa juga semakin bencilah kuliahmu namun ubahlah sikapmu, niatkan belajar yang giat biar cepat lulus dan menjauh dari perikanan yang kau benci tadi. namun jangan sekali-kali berniat ikut test SNMPTN tahun depan karena kasihan orang tua sudah banyak keluarkan biaya, gak boleh egois donk kita. tips pertama ini untuk yang memilih Perikanan di pilihan ke dua atau ke tiga dalam SNMPTN.

Setelah niat, kenali apa yang kamu benci. ada pepatah bilang tak "kenyal maka tak sayang", eh.. tak "kental maka tak sayang" halah... "tak kenal maka tak sayang", mulai kenali perikanan. Kunjungi balai, minta info ke kakak tingkat, alumni kalau sudah kenal, kalau belum kenal, bisa kenalan dengan saya hehehe... mungkin dengan mengenal kamu akhirnya bisa sayang, Perikanan sebenarnya bukan hal remeh jadi ingat kata kolega bisnis saya waktu kasih nasihat bisnis ke saya. Bisnis yang prospektif adalah bisnis yang dilirik oleh kaum Tiong Hoa, bukan bermaksud SARA namun menurut saya kaum ini memiliki sense of bussines yang kuat sehingga baik untuk ditiru, contoh ; dalam beberapa kasus investasi bodong baik itu investasi emas berantai, investasi apapun yang menjanjikan bunga tinggi sangat jarang ada orang Cina yang tertipu (ada juga namun prosentase masih banyak pribumi), kantor polisi pasti di penuhi aduan dari kaum pribumi yang tertipu, jadi sense of bussinesnya sudah terlihat jelas. Lalu, liat saja tambak - tambak udang, siapa saja yang main? banyak orang Cina, pabrik pengalengan, cold storage, pabrik pakan ikan, agen pakan ikan banyak yang dari orang bermata sipit ini, jadi ikan merupakan bisnis yang menjanjikan jadi jangan meremehkan sekedar ikan. 

Sayang saja belum cukup, kalau kamu naksir cewek cuma cinta, sayang saja pastilah tidak akan jadi pacarnya kalau kamu tidak berusaha mendapatkannya. Perikanan bukan ilmu gaib jadi masih kasat mata, dan yang mata saja bisa melihat pasti bisa dipelajari, kita dapat mempelajari lewat buku, mendengarkan dengan seksama kuliah dan mencatat poin penting tentunya namun itu pun belum cukup, belajar tidak harus lewat kuliah dari Prof.Dr.Ir,Phd dan lainnya namun bisa dengan mulai mendekatlah ke lingkungan yang berkutat di bidang perikanan, magang ke Balai Perikanan baik pembenihan, pembesaran, pengembangan riset dll, magang ke petani untuk mensinkronkan materi yang dipelajari dengan kenyataan dilapang, soalnya tidak semua teori berjalan mulus dilapang. Dengan begitu kamu juga akan bertambah pengalaman dan semakin banyak kenalannya, jadi inti dari tips ketiga adalah Belajar giat baik materi dan lapang karena ikan bukan sekedar teori.

Selain belajar giat kita juga harus meluaskan pergaulan, ini sangat berguna, kompakkan dirimu dengan teman seangkatan, mulai mau mengenal kakak tingkat, dosen, laboran, bahkan adik tingkat, senioritas hanya klise karena senioritas hanya tentang siapa yang dahulu tahu, dan yang tahu dahulu ada kemungkinan lupa. Dekati semua namun dengan niatan baik tentunya karena semakin banyak teman dan kenalan semakin banyak rejeki yang mengalir sapa tau dapat pacar dan jodoh sekalian seperti beberapa alumni BP, hehe.. jika ada kesulitan pasti banyak opsi yang akan membantu menyelesaikan permasalahanmu. Hal ini bisa dilakukan dengan aktiv di Himpunan Mahasiswa, dalam himpunan kita akan mengenal kakak tingkat, alumni, karena banyak kegiatan yang akan dilakukan bersama. dengan begitu, tugas kuliah, PKL, Skripsi lancar karena kita bisa mendapat pertolongan dari mereka-mereka kalau mengalami kesulitan. Hal ini juga berguna ketika sudah lulus, akan banyak tawaran pekerjaan dengan sendirinya jika kamu banyak mengenal orang.

Tips berikutnya jangan malas dan menunda pekerjaan, kemalasan adalah racun, kemalasan berkaitan erat dengan waktu, dan hal yang paling berharga didunia ini adalah waktu, karena hanya waktu di dunia ini yang tidak dapat dibeli dan ditukar dengan apapun. menyesal pasti dibelakang, menurut pengalaman penulis, tips - tips sebelumnya sudah diterapkan penulis kecuali yang satu ini, semua lancar namun ketika PKL laporan dibiarkan selama beberapa bulan, dan akhirnya satu tahun baru ujian PKL padahal teman-teman sudah ada yang  menyusun skripsi. penulis sempat sangat malas mengerjakan PKL karena belum sadar akibatnya dan menyesal kemudian akhirnya. Setiap kamu malas dan menunda pekerjaan selalu ingat "menunda satu menit bisa berarti menunda satu jam kesuksesan. menunda satu jam bisa berarti menunda sehari, seminggu, sebulan, satu tahun bahkan bertahun-tahun kesuksesan". Jadi manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.

Kenali karakter dosen, ini berarti kamu harus mengenal dengan baik karakter dosenmu, hindari apapun yang tidak disukai dan kebiasaan dalam membimbing. Ini bisa dilakukan dengan bertanya pada kakak tingkat yang pernah dibimbing beliau, atau dengan mengenal lewat pengalamanmu sendiri. Salah satu contoh ; ada sebagian dosen yang tidak suka ditelephon, dikunjungi ke rumah untuk mengumpulkan tugas atau konsultasi, hindari itu, harus sabar, lebih baik menunggu di kampus dari pada memaksa mengunjungi rumah atau telepon namun akhirnya marah dan menghambat kelulusan. Segalak-galaknya dosen, jangan sampai enggan menemui beliau karena segalak-galaknya beliau tetap manusia, dan kita harus selalu berusaha mengambil hati dengan bersikap menghindari apapun yang dibenci, wajar dan menghormati. Dengan menghindar jika bertemu beliau tidak akan menyelesaikan masalah, adanya hanya menunda masalah dan menambah masalah.

untuk skripsi, carilah judul skripsi yang ringan namun berguna dan kamu sukai, jangan terlalu idealis dalam menentukan judul skripsi, kecuali kamu berniat menjadi peneliti. Cari judul yang sekiranya kamu mampu, jangan memaksakan diri, pertimbangkan semua aspek baik waktu lama penelitian, tingkat kesulitan, tingkat kegagalan, dan biaya penelitian. semua harus dipertimbangkan agar waktu tidak terbuang percuma dengan mengganti judul baru yang akan semakin menunda kelulusan dan membengkakkan anggaran.

Itulah sebagian tips lulus kuliah, semua ditulis berdasarkan analisa dan pengalaman penulis, semoga bermanfaat.

Aquatropica Indonesia, 
Yoppie Agustian

Friday, June 22, 2012

Cara Bergaul yang baik dengan teman sebaya


Pada postingan saya kali ini saya akan membahas bagaimana cara bergaul dengan teman sebaya, dengan teknik komunikasi yang baik tentunya.tapi sebelum masuk ke pembahasan materi,sebelumnya saya perkenalkan diri saya terlebih dahulu,saya adalah seorang yang sangat pemalu dan melankolis.tapi tunggu dulu,saya malu kalau saya nggak ngobrol dengan teman seharian,saya ingin dekat dengan teman saya setiap hari,bahkan kalau teman saya sedang di luar kota pasti saya menyempatkan untuk mengirim pesan pendek sekedar untuk menyapa.

Perlu ketahui bahwa punya teman banyak sangat mengasyikan,bagi anda yang saat ini belum mempunyai teman atau sudah punya tapi dirasa masih sedikit.mungkin saran saya ini bisa anda coba.

Pertama kali Mungkin saya akan memberikan saran bagaimana cara mencari teman menurut versi saya terlebih dahulu,mencari teman sama halnya mencari pasangan hidup atau pendamping jadi agak susah.pernah dengar bahwa “temanmu sekarang bisa menjerumuskanmu dalam kesesatan,dan temanmu sekarang juga bisa mengantarkanmu dalam kesuksesanmu”.ingat DUO pendiri google?.mungkin itu salah satu bukti statement tadi,

Nah sekarang langsung saja ke pembahasanya,saran saran sebelum anda berkenalan.untuk mendapatkan teman.


1.dalam mencari teman kita harus yakini atau niati bahwa kita berteman bukan untuk memanfaatkan dia,tapi memang untuk membuat jalinan pertemanan yang bisa menolong di saat susah,dan ada di saat senang,kalau niat kita sudah jelek, kita tidak bakal bisa berteman lama dengan siapaun.jadi ingat nomer pertama adalah NIAT.

2.jangan pilih pilih,kenapa?kebanyakan orang salah dalam cara bergaul seperti     ini.mungkin berpikir orang itu jelek sehingga kita tidak mau berteman dengan dia.lantas mencari yang bagaimana?sekarang posisikan diri anda mau di bawa ke mana,misal anda ingin menjadi programmer nah kebetulan pula anak anak yang pintar coding progam di kelas anda punya muka yang jelek,apakah anda dengan terpaksa berteman dengan mereka,atau selamanya anda tidak bisa mencari arti pertemanan yang sesungguhnya.orang jelek belum tentu hatinya jelek.

3.mengalah untuk memulai pembicaraan,kenapa?terkadang orang yang baru kenal dengan kita akan sungkan kalau saling mengobrol,makanya dalam situasi ini anda mengalah untuk memulai pembicaraan ringan seperti “lagi nugggu temenya mas/mbak” secara normal orang akan merespon dan berterima kasih kepada anda,karena anda sudah mau mengalah untuk memulai pembicaraan.di sinilah awal pertemanan terjalin.

4.jangan pernah melihat teman dari RAS,kita tau suku di indonesia ini sangatlah banyak mulai dari sabang sampai merauke ada lebih dari 400 suku.nah anda jangan pernah memilih milih teman hanya gara gara mereka beda suku dengan kita,mungkin sebagian orang (mohon maaf) bilang kalau orang dari batak,maluku dan papua memiliki watak yang keras,sehingga bagi orang jawa khususnya jogja,solo dan pasundan agak kurang cocok berteman dengan mereka,di kawatirkan kalau terjadi hal hal sepele akan sangat fatal akibatnya.dan mereka sangat mudah emosi.kalau anda berfikir demikian.maka anda salah besar,banyak teman teman penulis yang berasal dari papua,ambon,batak,kalimantan.mereka semua baik baik.asal kita tau cara berkomunikasinya.

5.jangan pernah menceritakan diri anda di hari pertama anda berkenalan,contohnya seperti:”mmm,tau nggak mas saya sebenernya anak orang nggak mampu,saya dulu itu hidup di yayasan sampai lulus SMA,”dan sejenisnya.saya mohon jangan lakukan,lebih baik ngobrol masalah kuliah,hobi Dll.

Mungkin itu pengalaman dan saran cara bergaul dari penulis,semoga bisa membantu keadaan kalian yang saat ini belum punya teman banyak,bisa langsung di praktekan.

Untuk artikel tentang cara komunikasinya akan saya bahas pada artikel TEKNIK KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN TEMAN SEBAYA.

Mohon maaf bila ada kesalahan kata,karena penulis masih dalam tahap belajar,

Sekian dan terima kasih.

Wednesday, June 20, 2012

KEUNGGULAN KEKURANGAN PAKAN APUNG DAN TENGGELAM

Dalam artikel saya kali ini akan membahas keunggulan pakan apung vs tenggelam, bukan hanya sekedar teori namun juga berdasarkan pengalaman dilapang. semua didunia ini pasti ada kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang mutlak memiliki kelebihan, pastilah ada kekurangan, contoh analogi, sebuah produk mobil Humvee buatan amerika memiliki semua kelebihan untuk melintas berbagai medan, bahkan anti peluru, namun kekurangan pastinya boros sebab terlalu mengusung kelebihan tadi, dan harganya tidak ekonomis. Begitu pula di pakan ikan, banyak yang mulai berfikir pakan tenggelam itu jelek kerena banyak yang terbuang, ooo..tidak bisa, belum tentu. tergantung cara kita memberikan makan juga. untuk itu kita akan membahas apa saja kekurangan dan kelebihan dari kedua jenis pakan ini.

 
Pakan Apung, memiliki keunggulan karena pembuatannya membutuhkan proses pemasakan dengan tekanan tinggi agar terjadi rongga dalam pakan untuk udara sehingga pakan ikan bisa terapung, proses pemasakan ini juga membuat bahan yang terkandung lebih matang sehingga untuk bahan terutama bunkil kedelai yang mengandung bahan anti nutrien seperti inhibitortripsin yang menghambat kerja tripsin, lektin yang merusak sel darah merah, goitrogen yang menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid dan beberapa zat anti nutrisi lain (Herry, 2008) yang cara menghilangkan atau menghambatnya membutuhkan pemanasan yang lebih seperti pada pembuatan pelet apung. Hal itu berdampak pada kecernaan ikan yang akan lebih baik sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal sehingga FCR baik.

Pakan yang terapung memudahkan pemberi ransum ikan untuk melihat pakan termakan atau tidak sehingga meminimalisir pakan yang terbuang di perairan. Pakan yang terbuang dapat menyebabkan kualitas air menurun yang dapat membahayakan ikan peliharaan kita dan lingkungan budidaya. ingat walaupun sudah terbentuk feeding program, ikan juga makhluk hidup seperti manusia, kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi nafsu makannya. jadi sebaiknya tetap memantau ikan waktu makan merupakan hal yang penting, hentikan pemberian pakan ketika 80% ikan tidak lagi berkumpul berebut makanan. Tambahan lagi karena sifatnya terapung dan meyebar, sehingga ukuran ikan panen akan lebih merata karena ikan akan mendapatkan porsi yang merata.

Karena prosesnya pembuatannya lebih sederhana, pakan tenggelam memiliki harga jual yang lebih rendah dari pakan terapung, harga ini yang sangat berpengaruh pada keuntungan yang nantinya didapat, namun kelemahannya walaupun harga lebih murah namun jika FCR nya lebih jelek karena zat anti nutrien yang masih aktiv setelah pemasakan, malah akan mengurangi margin keuntungan saat panen. namun dilapang ditemukan fakta dari kesaksian petani, pakan apung memang ikan akan terlihat lebih baik, seragam ukuran, namun faktanya ikan yang dihasilkan bobotnya kurang untuk ukuran yang sama dari ikan yang diberikan pakan tenggelam, ikan yang diberi pakan tenggelam akan terlihat lebih kecil ukurannya namun ketika ditimbang beratnya lebih berat (anthep; bahasa jawa). semua itu dapat disiasati, seperti pengalaman beberapa petani, ikannya diberikan pakan apung dari kecil, karena pertumbuhan bagus dan seragam, namun apabila 1 bulan menjelang panen mulai diberikan pakan tenggelam untuk meningkatkan bobotnya. selain itu ada yang mensiasati dengan menambahkan multivitamin pada pakan tenggelam dan pemberian makan menggunakan corong yang dapat di stel bukaan keluaran pakannaya, stelan menggunakan stelan senar gitar sehingga tinggal mengendurkan stelan agar pakan banyak yang keluar atau sebaliknya. kapan-kapan detail desain akan disajikan dalam artikel tersendiri. desain oleh Bp.Sufiyani-Alabio-kalsel.
desain alat pemberian pakan otomatis tanpa mesin
bukaan corong pakan dapat di stel
Pakan apung menurut beberapa petani ikan juga berbahaya apabila pemberian terlalu banyak, terutama pada ikan mas yang terkenal rakus. Setelah termakan, butiran pakan akan mengembang sampai 2 kali lipat karena penyerapan air olek butiran pakan, jika perut terlalu penuh akan mempengaruhi pernafasan ikan yang dapat menyebabkan kematian.

inilah kekurangan dan kelebihan pakan apung dan tenggelam ;
pakan apung dan tenggelam

Keunggulan ;
Pakan Apung
  • pemasakan sempurna, zat anti nutrisi dapat terdegradasi
  • FCR akan lebih baik karena pakan yang dimasak sempurna mengoptimalkan kecernaan ikan
  • pakan tersebar sempurna sehingga ukuran ikan pada saat panen lebih merata
  • dapat dikontrol pemberiannya karena sifatnya yang terapung sehingga jika ikan sudah kenyang dan tidak mau makan lagi pemberi pakan dapat melihat dan menghentikan pemberian pakan serta butiran tidak gampang hancur bila terendam air
  • hal diatas berdampak ke efisiensi pemberian pakan dan pengurangan limbah sisa pakan
Pakan Tenggelam
  • lebih murah karena proses pembuatan lebih sederhana
  • ikan akan berat bobot dari ukuran yang sama dengan ikan yang diberi pakan tenggelam (perlu penelitian ilmiah lebih lanjut)
  • lebih ringkas penyimpanan, perbandingan 1 sak besar pakan tenggelam = 50kg dan dengan sak yang sama pakan apung 1 sak besar = 30 kg
Kekurangan ;
Pakan Apung
  • lebih mahal
  • dapat menyebabkan kematian jika pemberian berlebihan (terutama ikan mas)
  • ikan akan ringan bobot dari ukuran yang sama dengan ikan yang diberi pakan tenggelam (perlu penelitian ilmiah lebih lanjut)
  • penyimpanan kurang ringkas
Pakan tenggelam
  • gampang hancur bila terendam air sehingga efisiensi pemberian pakan berkurang
  • pencemaran lingkungan jika banyak butiran hancur yang tidak termakan di dasar kolam
  • jika pemberian pakan kurang telaten, ukuran ikan saat panen akan tidak seragam
  • kemungkinan masih terdapat zat antinutrisi karena proses pemasakan yang mengurangi penyerapan bahan pakan oleh tubuh dan 
  • FCR bisa lebih besar dari pemberian pakan apung
Aquatropica Indonesia,
Yoppie Agustian

DAFTAR PUSTAKA

Herry, 2008. Pengenalan Bahan Baku Pakan Ikan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi (BBPBAT Sukabumi). Jawa Barat

DAFTAR GAMBAR

Pelet Lele Tenggelam dan Apung didownload dari http://www.dzakizakiamali.com/2011/06/pelet-lele-tenggelam-dan-apung.html

Tuesday, June 19, 2012

DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN

Untuk mempertahankan nilai ekonomi ikan waktu musim panen dan musim tangkapan, seharusnya petani mulai melirik potensi pengolahan. Seperti kita ketahui, hukum ekonomi masih merupakan hukum yang tidak bisa dilawan. Hukum ini berlaku di dalam bidang apapun tak terkecuali perikanan. pada musim tangkapan, ikan akan melimpah dimana-mana. stok ikan seperti tidak ada habisnya pada beberapa minggu, seperti halnya pada musim panen raya ikan. Ikan merupakan salah satu produk yang gampang rusak setelah mati. ketahanan dagingnya di udara terbuka suhu ruang hanya sekitar 1 hari, bahkan tidak sampai 1 hari.
patin penggalaman, kolam P.Doni
ikan segar sekali, fresh from the O.pond

Ciri-ciri ikan yang tidak segar atau rusak adalah matanya pada bagian pupil agak kelabu, tidak cerah bola matanya terlihat cekung dan dipenuhi lendir, untuk insang bla dilihat bagian dalam insang, warnanya tidak lagi merah cerah, namun berwarna agak kecoklatan, dagingnya tidak lagi elastis, coba tekan dengan jari, apabila tekstur daging langsung kembali, maka ikan tersebut masih segar, namun bila ditekan jari daging ikan tidak kembali ke bentuk semula, berarti ikan tersebut tidak segar lagi. serta apabila ikan dibelah, daging akan terlihat tidak menempel pada tulangnya dan baunya khas ikan busuk.

Untuk mengatasi percepatan kerusakan kualitas ikan, kebanyakan menggunakan pembekuan dengan es. hal ini memang membantu, akan tetapi, bila kelimpahan ikan terjadi, harga ikan akan menurun dengan sendirinya dipasaran, dan es bukan solusi yang tepat karena akan semakin menambah biaya pengeluaran, serta kita belum tahu sampai kapan ikan akan membaik harganya. Agak canggih menggunakan pengawetan freezer, namun untuk biaya freezer khususnya harga beli dengan kapasitas besar dan listriknya juga akan menguras kantong. Lebih lagi cara pengawetan dengan formalin, akan sangat tidak disarankan karena seperti diketahui, formalin merupakan bahan karsinogenik yang bila terakumulasi dalam tubuh dapat menyebakan kanker serta pada dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan.

Formalin sangat berbahaya untuk itu konsumen harus dapat mengenali ciri-ciri ikan yang diformalin,dengan mencoba memberikan daging ikan ke kucing, jika kucing saja tidak mau memakannya kemungkinan daging ikan tersebut berformalin, ciri lain daging ikan tidak rusak walau disimpan 2-3 hari bahkan 1 bulan pada suhu ruang, bau ikan tidak seperti bau khas ikan, tidak amis dan jika formalin kadar tinggi akan tercium bau formalin yang khas, daging ikan terlihat putih bersih dan menarik serta dagingnya kenyal tidak seperti daging ikan biasanya. untuk ciri-ciri yang katanya lalat tidak mau mendekat, tidak juga menjamin sebab pernah penulis ketahui, walau ciri ikan berformalin tampak, lalat tetap mendekat, kemungkinan tempatnya bekas ikan segar atau tempat benar-benar kurang bersih sehingga lalat terlihat tampak berkerumun disekitar. Untuk itu konsumen agar sangat berhati-hati dalam mengenali ciri ikan berbahaya ini.

Solusi lain pengwetan murah, menambah nilai ekonomis dan tidak berdosa hehe.. adalah dengan pengolahan ikan itu sendiri. Produk olahan selain untuk mempertahankan nilai ekonomis waktu panen raya dan musim tangkapan juga untuk menambah nilai ekonomis ikan pada waktu panen biasa. Dengan penambahan nilai ekonomi dari ikan ini diharapkan akan menambah kesejahteraan petani ikan dan nelayan. Untuk pengusaha menengah keatas, diversifikasi produk dapat dilakukan dengan teknologi pengalengan, pembekuan dengan coldstorage, namun untuk kalangan pengusaha menengah ke bawah banyak sekali produk diversifikasi yang dapat dihasilkan seperti abon ikan, kerupuk ikan, trasi, pemindangan (biasanya ikan laut), silase ikan untuk pakan ternak, tepung ikan, keripik ikan, ikan kering ikan asin untuk ketahanannya bisa beberapa minggu bahkan bulan dan nugget ikan, risoles ikan, bakso ikan, walaupun tidak bisa bertahan lama namun bila disimpan di freezer juga dapat bertahan beberapa bulan dan nilai ekonomisnya lebih tinggi dari penyimpanan ikan segar biasa. Beberapa produk yang biasanya menggunakan daging sapi dan ayam juga dapat diganti menggunakan protein dari daging ikan. Untuk itu sangat disarankan untuk melakukan diversifikasi produk ikan segar ini untuk menambah nilai ekonomi dan kesejahteraan petani ikan dan nelayan. 

Namun tetap saja ada juga produk olahan yang tetap diberikan formalin, untuk itu penulis akan membahas artikel selanjutnya untuk menggunakan alat test formalin sederhana, namun saya mau berguru pada anak teknologi pengolahan dahulu hehehe...oh ya ada yang ketinggalan pumpung tentang pengolahan di blog ini juga ada Aquatropica Shop di jamin produk olahannya aman tanpa pengawet semua dan tanpa MSG (untuk MSG kecuali 1 produk, tapi dalam ambang batas kadar MSG aman), untuk itu bisa klik sini atau kunjugi Aquatropica Shop di "produk kami" diatas (nah lo, numpang jualan).

Aquatropica Indonesia,
Yoppie Agustian

Monday, June 18, 2012

Cerita motivasi kerja,waktu saya kuliah

Setelah saya lulus SMA di kota saya,tepatnya pada saat itu tahun 2010.Saya langsung bertekad bahwa saya akan kuliah ke jogja setelah mendapatkan cerita motivasi dari saudara bahwa kampus-kampus di jogja itu rata rata berkualitas internesional.

saya pun bergegas untuk mengutarakan keinginan saya ini pada orang tua saya.dan alhamdullilah sekali orang tua saya menyetujui keinginan saya tersebut,tapi setelah saya di setujui oleh orang tua saya,Saya kok jadi bingung mau kuliah di mana.Karena kampus di jogja kan banyak ada yang negeri dan swasta.

akhirnya saya pun mencoba peruntungan saya dengan mendaftar di universitas negeri terlebih dahulu.singkat cerita saya sampai pada ujian tertulis kampus tersebut,dan apa hasilnya?, ternyata hasilnya saya tidak lulus,sungguh kecewa memang,tapi setelah ngomong ke orang tua bahwa saya tidak keterima di kampus negeri,kakak perempuan saya memberikan cerita motivasi agar jangan putus asa.dengan ijin orang tua saya pun mencoba mendaftar pada kampus swasta dengan jurusan informatika,dan alhamdullilah keterima.

singkat cerita saya menjalani aktivitas saya sebagai mahasiswa baru di kampus tersebut dengan penuh suka cita,kenalan dengan banyak teman dari berbagai daerah.dan sampailah kita pada inti cerita yaitu pada sore hari handphone saya berdering ternyata ada yang memanggil,pelan -pelan ku angkat telepon tersebut dan ia menyebutkan nama dan tahun angkatan seperti "mmmm..nama saya frans saya dari angkatan 2009"selanjutnya ia menanyakan "apakah benar dengan mas ari?,saya jawab:"ya benar".dia bilang dia tau nomer saya dari teman saya bernama adi,lalu dia bilang "ada waktu nggak mas?mmmm jadi gini saya dan teman2 dari kampus se jogja lagi ngadain seminar tentang usaha mas,mas nya kira kira ada waktunya hari senin apa selasa?".saya pun menjawab:"saya hari senin kebetulan lagi nggak ada acara jadi boleh lah besok ikut."di jawab:"OK,mas besok saya jemput di perempatan kentungan,jogja."

sampailah pada hari senin yang di obrolkan kemaren,dia datang dengan setelan baju putih dan celana bahan hitam,sekilas tampilanya seperti sales sebuah produk,dan saya pun besama dia menuju tempat seminarnya tersebut,sampai di tempat saya di perkenalkan dengan temanya bernama hendra,kita ngobrol sebentar sebelum acara di mulai dan ternyata dia dari kampus yang sama dengan ku.tak lama seminar pun di mulai
tampak pembawa acara yang masih muda memberikan kata sambutan yang penuh dengan aura bisnis,saya di situ bertanya tanya seminar apa ini.dari pada aku penasaran mending ikutin ajha acara sampai selesai,tak lama acara puncak pun tiba dengan menghadirkan pengusaha termuda di jogja,menurut mereka,di dengar dari perkataanya orang ini memang sangat pintar dan berwawasan bisnis tinggi.setelah menagkap isi seminar ini saya menyimpulkan bahwa ini bisnis MLM atau marketing jaringan.

tak lama orang yang mengajakku tadi memintaku untuk singgah di kantor mereka,disana saya di beri penjelasan tentang bisnis ini,dan akupun tertarik untuk menjalani bisnisnya tapi yang jadi permasalahan aku tidak mempunyai cukup biaya untuk belanja produknya,akhirnya upline dari frans tadi menyarankan untuk menggadaikan ijazah SMA ku dengan harga Rp.730.000; dengan 4 kali angsuran masing masing bulan sekitar Rp.270.000;,sungguh pengambilan keputusan yang sangat berani pada saat itu,tak lama akupun menjalani bisnisnya dengan arahan sang upline frans,kita berdua menyambangi kampus kampus untuk mendapatkan prospek friend (kenalan yang bisa di jadikan partner bisnis nantinya).di sini lah aku dapat pelajaran berharga bisa berkenalan tanpa malu dengan trik tentunya,4 bulan berlalu aku naik ke peringkat yang lebih tinggi dan tentunya aku sudah  punya beberapa downline(orang yang join di bisnis ini dengan ajakan ku),di sini di peringkat ini aku mulai merasa kerjaan sama kuliah ku bertabrakan kadang aku nggak masuk kerja gara gara aku harus mengerjakan tugas kampus.sampai akhirnya aku nggak ngantor selama 1 minggu,upline ku terus menanyai keadaanku kenapa nggak masuk kerja,akhirnya upline ku bilang :"pak nanti saya mau ke kost kamu",aku jawab:"memangnya bapak nggak kerja?" "ya ke tempatmu juga aku kerja pak," aku bilang :"ohh,OK kalau gitu".

setelah sampai di kost ku dia langsung menanyai keadaan ku,akupun langsung mengutarakan keluahanku bahwa,selama aku menjalani bisnis ini kuliahku jadi berantakan,dan aku mau berhenti saja dari bisnis ini,lalu upline ku memberi cerita motivasi dari orang orang sukses yang dulunya bangkrut,akupun mengerti bahwa maksudnya dia dalam menjalani bisnis itu tidak boleh menyerah sebelum berhasil menuai sukses dari bisnis tersebut.tapi dengan kepusan sepihak akupun berhenti dari bisnis tersebut dengan meninggalkan downline downline saya,dengan alasan takut dengan orang tua karena dengan menjalani bisnis kuliah jadi berantakan dan nilainya pun jatuh aku mending berhenti dan sebenarnya saya tidak sepenuh hati menjalani bisnis ini,

akhirnya satu tahun setelah aku keluar di bisnis itu,saya di tawari oleh sepupu untuk memegang distribusi bagian area jogja di bidang bisnis telekomunikasi internet wireless,walaupun gajinya sedikit tapi aku sepenuh hati melakukanya karena ini sesuai dengan jurusan kuliah yang saya ambil yaitu informatika,
saya harap anda dapat mengambil nilai untuk memotivasi diri anda,SEKIAN TERIMA KASIH.

NB:semua nama dalam cerita ini di samarkan demi privasi,

Friday, June 15, 2012

KABAR PETANI IKAN KALIMANTAN SELATAN, KEMARAU BIKIN GALAU

Kemarau merupakan berkah bagi para pencari ikan sebab ikan akan mudah ditangkap, dengan modal tenaga dan kerelaan berpanas-panas ria, para pencari ikan akan dapat meraup keuntungan yang besar, sebab modal yang dikeluarkan terhitung sedikit dari hasilnya, pemancing akan sangat mudah mendapatkan sinyal umpan pancingannya disambar, para penjala akan memiliki dua kali lipat tenaga untuk menarik kembali jalanya sehingga jala yang berat oleh ikan yang tersangkut akan terasa ringan karena hati yang senang mendapatkan hasil tangkapan.
Panen mendadak karamba P.Bani di D. Silaba. Amuntai-Kalsel

Namun tidak halnya para pembudidaya ikan, akan sangat terasa berat musim kemarau ini, ikan akan berkurang nafsu makannya sehingga pertumbuhan terganggu, sungai mulai surut dan sebagian petani ikan harus terpaksa mengangkat ikannya sebelum masa panen karena air mulai surut, harga ikan akan semakin turun karena hasil tangkapan yang melimpah, ditambah harga pakan ikan yang sedang naik daun seperti artis. ditambah dampak global warming yang semakin menjadi-jadi, walaupun musim kemarau hujan datang tiba-tiba, debit air naik drastis, membawa limbah pertambangan dari hulu sungai, perubahan tiba-tiba tersebut berdampak pada ikan stres. petani baru dengan mental yang kurang kuat juga akan mengalami stres seperti ikan peliharaannya. ditambah... ditambah apa lagi???kami sudah menderita, jangan ditambah-tambah lagi penderitaannya kata petani hehehe..

Beberapa sungai beberapa hari ini ada yang mulai pasang lagi namun beberapa ada yang surut bahkan sampai terlihat dasarnya, danau juga mengalami surut air. Seperti karamba ikan di Danau Silaba yang harus dipanen karena debit air yang terus turun. Terpaksa ikan patin (Pangasius sp.) di panen pada umur 4 bulanan, memang masih terhitung untung sedikit, namun dengan panen tersebut harga patinnya hanya Rp.12.000,-/ kg karena ukurannya masih 4 ons rata - rata. sebagai referensi, Penduduk Kalimantan sangat menyukai ikan, ikan dianggap sebagai lauk utama (seperti krupuk kalau orang jawa red. hehehe), gak ada ikan atau daging, berarti bukan makan namanya. semakin besar ikan terutama ikan mas dan patin, harganya akan semakin mahal, oleh sebab itu jika masih kecil sudah dipanen maka terhitung rugi sebab dengan jumlah ikan yang sama, namun bobot per-ekornya 8ons up harganya mencapai Rp.14.000,- apa lagi 2-3kg per ekor, harganya mencapai Rp.16.000,- per-kg-nya. weleh-weleh sebanding harga pakannya yang mahal. kalau di jawa harga dengar-dengar Rp.10.500,- per kg.  itu masih beruntung, malah ada petani ikan nila  dan bawal daerah hulu sungai dekat Kaluak, Banua Lawas, harus diangkat (baca; panen) mendadak karena airnya surut drastis, memang sungai kecil sehingga debit air tidak bisa untuk memelihara ikan bila terjadi kemarau. walaupun belum waktunya panen, namun semuanya harus di "panen paksa" sehingga harga jualnya langsung turun dan ikut mempengaruhi harga pasaran ikan disekitarnya tiga ribu rupiah dari harga biasa. dan para petani terpaksa menganggur untuk sementara menunggu musim  berganti. Wah, ternyata bukan hanya kawin paksa yang menyengsarakan orang, panen paksa juga dapat menyengsarakan petani hehehe...
Banua Lawas, Kaluak, Tanjung Tabalong-Kalsel
Dengan banyaknya tangkapan alam dan beberapa karamba yang panen paksa, maka harga ikan segala jenis turun namun hal itu diramalkan hanya beberapa saat saja, karena kelimpahan ikan tangkapan sudah tidak seperti dahulu karena rubah fungsi lahan dan lingkungan yang tercemar limbah industri pertambangan baik emas maupun batubara di wilayah Kalimantan. Dari beberapa kunjungan petani ikan ada beberapa petani yang mulai berhenti menjalankan usahanya karena merasa bisnis ini kurang menguntungkan lagi, harga ikan mengalami penurunan dan harga pakan ikan mengalami kenaikan. namun menurut pandangan penulis, hal ini kurang pas, dengan berhentinya beberapa petani dari usahanya, nantinya kebutuhan pasar akan ikan kurang terpenuhi sehingga harga akan mulai naik lagi, sehingga sayang sekali petani yang berhenti ini tidak dapat ikut menikmati keuntungannya, dan petani yang berpendirian kuatlah yang akan memanen hasil dengan senyum. chayo petani ikan Indonesia.

Aquatropica Indonesia
Yoppie Agustian

Saturday, June 9, 2012

POTENSI KERJA LULUSAN PERIKANAN

Untuk calon mahasiwa baru adik - adik angkatanku, yang nantinya galau setelah diterima di Fakultas Perikanan manapun, terutama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya - Malang, Jalan Veteran nomor.....bla..bla..halah kelamaan, gak usah lengkap - lengkap, intinya saja, sebenarnya penulis ini mau nulis apa???...emosi pembacanya. sebenarnya cuma mau share saja, bahwa anda masuk Fakultas tersebut tidak salah, sebab banyak sekali lapangan pekerjaan yang menanti anda pada akhir masa kelulusan. pekerjaan meliputi swasta, negri dan wiraswasta seperti lulusan S1 lainnya, tinggal memilih, pekerjaan yang diinginkan dan nyaman melakoni pekerjaan tersebut.
panen patin, kolam P.Doni Penggalaman - BJB - Kalsel

Disektor Swasta, (bahasanya kaya mau menjelaskan kenaikan harga saham saja hehehe...). pekerjaan yang bisa dimasuki adalah di pabrik pakan ikan dan ternak, seperti penulis saat ini dan beberapa rekan, baik dibidang QC, Produksi, Penjualan, Pembelian, Human Resource dan lainnya. Tidak di pabrik pakan ikan saja, bisa juga dipabrik pengolahan ikan, tambak ikan atau udang, laboran tambak lain - lain.  Pekerjaan itu masih dilingkup perikanan dan peternakan saja belum yang lain, beberapa rekan penulis banyak yang menyelentheng dari perikanan pekerjaannya, namun hal tersebut wajar saja dan syah-syah saja, asalkan pekerjaan yang dijalani nyaman dan sreg dihati. Pekerjaan yang digeluti lulusan Fakultas kita yang swasta ini bermacam - macam mulai dari pekerjaan di bidang finance, public relationship, telekomunikasi, seperti operator seluler, malah banyak yang masuk ke pekerjaan yang banyak diimpikan lulusan ekonomi yaitu teller bank maupun costomer service dan banyak lagi.

Di pemerintahan, para lulusan dapat berkerja di Kementrian Kelautan dan Perikanan, di Dinas Perikanan Propinsi maupun Kabupaten, Balai Karantina Ikan, Balai Budidaya Air Tawar, balai Budidaya Air Payau, Balai Budidaya Air Laut, Balai Riset Pengembangan Budidaya ataupun diinstansi yang tidak mengharuskan jurusan tertentu untuk menduduki posisi pekerjaannya.

Pengajar dan akademisi, di posisi ini berlaku bagi yang sabar dan telaten, sanggup belajar ilmu perikanan dengan lebih mendalam, yang gak sanggup dilakukan penulis hehehe...(dasar pemalas). dilingkup ini kita bisa menjadi Dosen, Guru Sekolah Perikanan, Laboran, Peneliti, Staf Ahli dan sebagainya baik di swasta maupun negeri, namun untuk jadi dosen harus sekolah lagi S2 yang banyak mengeluarkan biaya, namun banyak juga beasiswa baik dalam negeri, luar negeri maupun double degree yang bergentayangan, kita tinggal niat, belajar giat dan berdoa saja apabila ingin mendapatkannya.

Wiraswasta, ini yang banyak dianjurkan, lulusan perikanan sangat berpotensi mengembangkan sektor ini, banyak yang bisa digarap disektor ini, mulai pemijahan (hasil telor langsung jual seperti gurami (Osphronemus gouramy), pendederan, pembenihan, penggelondongan, pembesaran baik ikan hias maupun konsumsi, belum lagi penjualan ikan konsumsi, penjualan sebagai agen pakan ikan atau distributor, itu masih budidaya, selain itu bisa mengolah ikan menjadi produk jadi, dari krupuk ikan, dendeng ikan, sampai usaha ikan bakar. di penangkapan kita bisa menjadi nelayan lobster, penangkapan ikan hias, konsumsi, penyedia logistik nelayan dan masih luas lagi. namun memang dibutuhkan modal yang lumayan besar, intuk mendapatkan modal bisa di lihat cara dan jenisnya disini.tapi modal utamanya sebenarnya adalah niat dan doa.
persiapan pengiriman ke Kaltim

Banyak kan yang bisa dilakukan lulusan perikanan???. Jadi, yang sekarang kurang nyaman menjadi mahasiswa perikanan karena merasa salah jurusan atau apalah, gak usah memutuskan pindah Fakultas atau ikut SNMPTN tahun depan, kasihan orang tua karena biaya untuk masuk saja sudah mahal, apalagi membuang biaya kuliah yang sekarang dan mengeluarkan biaya lagi bila diterima di fakultas lain mulai dari uang gedung dan lainnya. sayang, toh nantinya bisa berkerja di sektor manapun, sama saja kan???

Penulis dan rekan seangkatan juga punya cita - cita mengembangkan perikanan kelak, membuat usaha perikanan yang tidak tergantung pakan pabrik dan berwawasan lingkungan. semoga suatu saat kami bisa mewujudkan dan dipelihara terus impian tersebut agar tidak usang dimakan usia, sehingga suatu saat nanti dapat direalisasikan. Amiin...

By: Yoppie Agustian

Tag :
Potensi, Kerja, Lulusan, Sekolah, Perikanan, Lowongan, Nyaman, Berkerja, Fakultas, Ilmu, Kelautan, Universitas, Brawijaya, Malang, Profesi, Pekerjaan

Monday, June 4, 2012

PETANI GALAU, PROTES KENAIKAN HARGA PAKAN IKAN

Petani sekarang lebih kritis, tidak seperti dahulu. jika ada sesuatu yang berpotensi merugikan hanya mengeluh tanpa action. Namun sekarang ini petani sangat kritis, seperti tulisan terdahulu yang mengabarkan kenaikan harga pakan mulai direspon oleh petani ikan. sebagai contoh petani ikan Desa Aranio dan sekitarnya, yang terletak disekitar Waduk Riam Kanan, Banjar Baru - Kalimantan Selatan. mereka protes dengan cara mengadakan sarasehan petani ikan yang mendatangkan pihak perwakilan salah satu produk pakan ikan yang berpusat didaerah Sidoarjo dan meminta penjelasan apakah penyebab dari kenaikan pakan.
sarasehan petani ikan Aranio

Sarasehan tersebut dihadiri Kapolsek setempat, Komandan Koramil setempat dan perwakilan, Pihak Perikanan Kabupaten, Perwakilan dari pabrik pakan dan tentunya petani ikan. dalam sarasehan tersebut pihak pabrik menjelaskan bahwa kenaikan berasal dari kenaikan bahan baku terutama berupa protein yang diimport dari luar negeri. Kenaikan tersebut begitu mendadak sehingga pabrik kurang mempersiapkan stock untuk mengulur waktu kenaikan hambatan dari pabrik pakan juga pembelian bahan baku dilakukan dengan sistem kontrak sehingga apabila ada kabar terjadi kenaikan tidak dapat menambah order bahan baku seperti yang terjadi apabila pembelian sistem bebas, itulah kelemahan pembelian sistem kontrak. namun amannya jika pembelian dilakukan dengan sistem kontrak, maka bahan baku akan selalu dipastikan ada dan kualitas bisa lebih stabil sebab penyedia bahan baku yang dikontrak pastinya selalu berusaha mencarikan bahan dengan standart mutu yang disepakati.

Pihak pabrik tidak bisa berbuat apa-apa disebabkan kenaikan bahan baku apabila dihitung per Kg tembus di angka 600 IDR, sedikit memang kelihatannya namun apabila dikalikan berarti per sak akan ada kenaikan 6000 IDR untuk ukuran 10 Kg, 15.000 IDR untuk ukuran 25 Kg, 18.000 IDR untuk ukuran 30 sak dan 30.000 IDR untuk ukuran 50 sak. namun hasil pertemuan dari semua pimpinan pabrik pakan sepakat mensubsidi 250 IDR  per Kg sehingga kenaikan total sebesar 350 IDR per Kg. mungkin pabrik juga takut jika kenaikan langsung tinggi dikhawatirkan akan banyak sekali petani bermodal kecil bangkrut dan tidak bisa melanjutkan bisnisnya sehingga pabrik juga akan kehilangan pasar.

Dari pihak petani mengeluhkan apakah kenaikan tersebut berkaitan dengan tour promo yang baru diselenggarakan pabrik untuk sub agennya sebab jika ditelusuri setelah ada tour promo seperti ke Bali, Surabaya, Jakarta, bahkan Singapura atau Umroh yang baru dilaksanakan pihak pabrik beberapa minggu yang lalu untuk petani beromset tinggi pasti diakhiri ada kenaikan harga pakan ikan kemudian hari. Namun pihak pabrik berkilah kenaikan tersebut hanya kebetulan saja hampir berbarengan setelah ada program promosi, sebab jika di lihat kenaikan tidak hanya pada pihaknya saja, namun semua produk pakan ikan walaupun yang tidak melakukan promo.

Uneg-uneg petani lainya, jika dilihat dari kurs rupiah yang menguat terhadap dolar (ckckck... peran kuat media, dulu mana ada petani mikir kurs dollar, saluut), kan seharusnya bahan baku tersebut akan turun harga, serta curangnya pihak pabrik yang selalu menaikan harga pakan jika terjadi kenaikan harga ikan di pasaran, namun jika harga ikan merosot, tidak ada sejarahnya harga pakan pabrik melakukan penurunan, serta petani kecil memiliki pendapat seharusnya pihak pabrik tidak usah mengadakan promo mahal seperti umroh atau jalan-jalan keluar negeri sebab mereka merasa hanya petani besar saja yang akan mendapatkan keuntungan tersebut dan juga menyarankan promonya dirubah menjadi undian saja sehingga mereka juga berkesampatan mendapatkan hadiah promo atau promo diganti dengan kupon subsidi pakan yang bisa dirasakan semua petani.

Penjelasan dari pihak pabrik mengatakan bahwa kurs dolar menguat memang namun hal itu dibarengi dengan kenaikan bahan baku dari pemasok sehingga menguatnya rupiah tidak menutupi kenaikan harga bahan baku dari pemasok. dan untuk kenaikan harga pakan yang selalu mengikuti kenaikan harga ikan dan tidak dapat menurunkan perwakilannya tidak bisa menjawab, menurut analisa saya kemungkinan pabrik juga mengikuti inflasi sehingga tidak mungkin menurunkan harga pakan. dan untuk pemerataan promo pasti akan dipertimbangkan dan disampaikan ke pimpinannya.

Sarasehan berjalan alot, pihak petani menginginkan jika memang sudah seharusnya harga pakan naik, hendaknya ada toleransi penundaan kenaikan untuk beberapa bulan mendatang , namun pihak pabrik menjelaskan hal itu tidak mungkin dilakukan sebab pastinya akan membuat menipisnya keutungan pabrik bahkan bisa menyebabkan bangkrutnya pabrik tersebut. dan beberapa petani mengancam akan pindah ke produk lain, untuk itu perwakilan pabrik menyerahkan ke petani sebab pindah atau ganti pakan dengan merk manapun pasti semuanya naik juga. Petani tidak diberi pilihan, apalagi harga ikan mulai merosot beberapa hari ini dan akan diperkirakan terus merosot karena kemarau.

Namun ada petani yang pasrah saja, namun berpesan bahwa boleh naik, namun jangan sampai mengurangi kualitas, sebab mereka berpikir mending harga naik dari pada harga tetap ditahan tidak naik namun kualitas yang dikurangi. hal itu malah akan lebih menyengsarakan petani. Dalam berbisnis apapun kalau bisa selalu menguntungkan kedua belah pihak, tidak ada satupun yang merasa dirugikan, petani galau kok ya pas kenaikan harga pakan ikan bareng dengan Yang Ngecat Lombok pas mendatangkan kemarau sehingga ikan tangkapan meningkat yang berdampak penurunan harga, selain itu banyak daerah tertentu yang terpaksa memanen ikannya karena karambanya mulai surut airnya. disisi lain pihak pabrik juga galau kalau harga tidak naik akan mengakibatkan menurunnya margin keuntungan yang besar, karyawan yang jumlahnya ribuan juga butuh makan, namun kenaikannya kok terlalu banyak, biasanya naik paling 5000 IDR per sak lha ini sampai 17.500 IDR per sak nya. semuanya menjadi galauers hadeh....dua sisi mata pisau memang.

Itu petani ikan Kalsel yang keuntungannya dalam berbudidaya besar, bagaimananya ya kabar petani kampung halamanku yang keuntungannya sedikit, pastinya semakin menjerit dan tercekik mereka. Kapan ya saya bisa pulang ke Jawa dan mengabdikan diri untuk mereka dan bisa berguna?

Apapun masalahnya, pastinya akan ada pemecahannya, Gusti Pangeran itu adil, dulu saja beras harga 500 perak kita bisa makan, sekarang harga sampai 10.000 tetap saja bisa makan nasi, petani hanya harus kompak, tidak mau menjual atau menahan barang jika ada pedagang yang membeli dengan harga murah, pastinya akan mengikuti para pedagang tersebut, jangan lupa KOMPAK adalah kuncinya.  C-mon Guys para petani, jangan galau terlarut larut, HABIS GALAU TERBITLAH MOVE ON hehehehe....

Saturday, June 2, 2012

Teknologi Budidaya Ikan Tanpa Pakan

Wah ini lebih hebat lagi dari Lele Nuklir pak Diyo, FCR 0 dengan keutungan berlipat. apalagi ada embel - embel gratis pakan yang biasanya menghabiskan biaya sampai 70% dari seluruh budget budidaya. Bahkan jika dikelola dengan baik FCR 0 tadi bisa meningkat menjadi FCR minus 1, dan bukan hanya lele saja, bahkan ikan nila, mas, gurami maupun ikan lain juga bisa dipelihara dengan FCR 0 sampe -1. nah lho apaan lagi ini, gak dikasih makan aja FCR 0 lha ini minus 1, dah gak dikasih makan digerogotin lagi dagingnya. namun untuk teknologi ini dibutuhkan modal awal yang sangat besar, begini ceritaku, mana ceritamu. *iklan mie sungut lele* 


Setelah ngobrol gak jelas dengan sahabat lama, Ahmad Firmansyah S.Pi (klik link untuk lihat tampangnya) ada ide lagi yang lebih hebat dari artikel kemarin. tentang sistem budidaya tercanggih abad ini. Ongkos kebutuhan pakan bisa dipangkas sampai 0 malah akan lebih untung lagi dari sekedar memangkas anggaran untuk pakan sampai tidak ada anggaran lagi untuk biaya pemberian pakan. Dengan uraian saya diatas, Akademisi Perikanan manapun akan mencibir sampai dower, namun untuk para orator interpreneur akan malah langsung duduk manis mendengarkan dengan seksama sambil ngibas - ngibasin ekornya (ini siapa tho kok berekor juga?). 

Idenya dimulai dari pembuatan konstruksi kolam, tidak perlu kolam canggih dengan alat dari Jerman. yang harus disediakan adalah tanah dengan kepimilikan yang jelas, lebih baik lagi letak tanah yang mudah diakses oleh manusia, tentunya! yang dimaksud adalah fasilitas jalan dan lokasi yang mudah dijangkau kendaraan. Suasana TKP juga harus enak agar para pengunjung kolam kita  betah mengunjungi tempat usaha ini. Konstruksi bisa kolam beton dan kolam tanah namun penataannya harus diserahkan kepada arsitek. lho kok arsitek? bukan ahli perikanan?  namun untuk konstruksi kolam dasar, arsitek tetap harus konsultasi dengan ahli perikanan. sekali lagi, arsitek hanya bertanggung jawab dalam penataannya bukan konstruksi kolamnya, jadi jangan protes dulu dong.

Karena kebutuhan tersebut maka modal awal yang dikeluarkan sangat besar, namun jika sistem sudah berjalan, tidak ada kata mahal lagi. setelah itu dimulai usaha budidaya seperti pada umumnya. juga menggunakan pakan ikan yang biasa digunakan. pasti banyak yang protes, artikel penipuan ini, judulnya saja tanpa pakan kok ini budidaya konvensional. dan jika ada yang protes pasti penulis menjawab, orang Indonesia, terutama yang protes suka sama yang gratis dan hasil besar namun tidak mau melewati dan menikmati prosesnya. hehehe...juga sama pemikirannya sama penulis berarti.

Sambil usaha berjalan, maka perlu dikeluarkan budget tambahan untuk promosi baik langsung ataupun lewat media. promosi dilakukan disekolah - sekolah terutama TK, dan kepada keluarga perkotaan yang sudah jenuh jalan - jalan di mall. Jadi ini lah tugas arsitek tadi untuk mendesain tempat se menarik mungkin. serta didirikan saung - saung disekitar kolam untuk tempat beristirahat pengunjung. jika ada pengunjung datang. Tenaga guide juga disiapkan untuk menyambut para tamu yang datang. juga disiapkan pakan ikan yang dikemas dalam wadah kecil yang disediakan untuk pengunjung agar dibeli oleh pengunjung untuk diberikan pada ikan sebagai makanannya. Pengunjung terutama pengunjung kecil pasti sangat senang memberikan makanan pada ikan terutama jika ikan terlihat berebut memakan makanan yang diberikan pengunjung. disini pendidikan kepada calon generasi muda berjalan, kita bisa memasukkan sedikit - sedikit ilmu budidaya perikanan lewat guide. Kolam dikondisikan sistem rolling sehingga pengunjung dapat belajar ikan dari ikan yang kecil sampe yang siap panen.

Setelah semua selesai pengunjung akan dijamu di saung - saung untuk menikmati aneka masakan ikan yang sudah disiapkan koki handal. juga disediakan fasilitas pemancingan dengan tarif tertentu. jika sistem berjalan, maka ikan baik lele, nila atau gurame yang dipelihara akan memiliki FCR 0. soalnya kita tidak memberikan pakan ke ikannya kan pengunjung yang memberikan pakannya, serta FCR bisa minus satu karena pakan yang dijual eceran keuntungan lebih besar dari pakan yang di jual per sak. setelah selesai membaca ini pasti pembaca akan menggerutu "benerkan artikel ini penipuan"hehehe... namun dengan sigap penulis akan mengelak, mana ada ikan gak makan bisa tumbuh, makan saja kalo kurang kepalanya saja yang besar, dagingnya sedikit seperti orang kena busung lapar.hehehe...

  • Namun pengalaman penulis waktu berkunjung di waduk Karangkates, tepatnya desa Kecopokan, Kab. Malang. disana perairannya sangat subur, sehingga pembudidaya memberikan pakan buatan hanya untuk mengecheck apakah ikannya masih ada di keramba/ hidup. namun jika terjadi limbah datang, langsung banyak ikan yang mati. jika panen melimpah maka harga ikan dapat mencapai 7.000 IDR per kilogram. Sadis.

DAFTAR GAMBAR
Lubana Sengkol. 2012. http://dikotakita.com/home/today_deal/112

Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) Siasati Kenaikan Harga Pakan Buatan FCR 0,5

Ikan lele merupakan ikan dengan prospek budidaya yang menjanjikan di harga pakan ikan buatan yang sangat mahal ini. bagaimana tidak, ikan yang lain pastinya akan memiliki FCR diatas 1 sedangkan ikan lele dengan budidaya intensif dapat menghasilkan FCR kurang dari 1, bahkan penulis pernah mendapati FCR pakan buatan 0,5. jangan kaget, jangan protes. apa mungkin ada? makanya baca terus sampai selesai.

FCR merupakan singkatan dari Food Conversion Ratio yang berarti perbandingan antara banyaknya makanan yang dikonsumsi ikan dalam satuan Kg sehingga menghasilkan daging ikan pada panen dalam satuan yang sama yaitu Kg daging. rumus perhitungan ini adalah FCR=jumlah pakan yang dikonsumsi dibagi jumlah daging ikan pada saat panen. semakin kecil FCR / mendekati 1 maka semakin baik pula hasil yang didapatkan. penghitungan ini tidak mutlak dilapangan, banyak petani yang menggunakan istilah lain yaitu "angkatan" yang menggambarkan panen ikan dengan jumlah pakan yang diberikan dalam satuan sak (tidak pasti bisa sak pakan isi 25, 30, 50 Kg). ada juga yang menggunakan istilah rendemen yaitu menghitung perbandingan pakan dan daging yang dihasilkan dalam %. bagaimanapun perhitungannya sebenarnya sama saja. Sebagai contoh studi kasus : petani ikan memanen ikan lele, panen yang dihasilkan sebanyak 800 Kg atau biasanya penggunakan istilah 8 pikul (1 pikul = 1 KW). pakan yang telah dihabiskan 40 sak pakan apung. 1 saknya berisi 30 Kg pakan apung. maka perhitungannya. FCR = 30 Kg x 40 sak = 1.200 Kg pakan. 1.200 Kg pakan di bagi 800 Kg = 1,5 berarti FCR sebesar 1,5. untuk "angkatan/ ngangkat" maka perhitungannya, panen 800 Kg dibagi jumlah sak yang dihabiskan (40 sak) = 20. jadi nilai "angkatannya" adalah 20 atau 1 sak menghasilkan 20 Kg daging (jika sak isi 50 Kg perhitungan tetap sama namun persepsinya saja yang berbeda) kalau rendemen, rumusnya ; 800 Kg panen dibagi 1.200 = 0,6 atau ada juga yang dikalikan 100% jadi 60%. jadi nilai rendemen 0,67 atau 67%. Hasil berbeda namun sebenarnya sama saja, tergantung cara penghitungan yang berlaku disuatu daerah, sebagai mantan mahasiswa/ mahasiswa/ akademisi kita harus menyesuaikan perhitungan dari kebiasaan yang dilakukan petani.


Dalam beberapa tahun ini dikatakan budidaya ikan lele dapat menghasilkan FCR kurang dari 1, itu hanya istilahnya saja, sebenarnya tidak mungkin ada ikan atau makhluk hidup apapun didunia yang memiliki tingkat penyerapan terhadap makanan yang sempurna, bahkan mustahil apabila tidak makan namun bobot tubuh bertambah apalagi pastinya juga mengeluarkan hasil sisa metabolisme yang akan mengurangi bobot tubuhnya.  namun banyak ditemui budidaya ikan lele memiliki FCR kurang dari 1. Dari mana sisa dagingnya. Menurut analisa penulis, kemungkinan besar dan pastinya hal tersebut merupakan FCR semu.

Sebagai petani / pembudidaya ikan, pastinya semua akan menghitung analisa usaha dari usaha yang dijalankan, semua dikonversikan menurut modal yang dikeluarkan, modal dalam budidaya ikan atau apapun, pastinya pakan merupakan biaya yang paling besar dibandingkan dengan biaya lain sehingga pembudidaya hanya akan menghitung pakan yang telah dibelinya dan diberikan makan kepada ikannya. sehingga tidak mungkin menghitung terlalu detail tentang apa saja yang telah dimakan ikannya. padahal ikan diperairan tidak hanya memakan pakan buatan saja, apalagi yang berada disungai, atau danau. kemungkinan ikan memakan pakan alami berupa plankton atau kalau dikolam memakan jentik nyamuk atau pakan alami yang lain. selain itu jika lingkungan kolam bagus bisa juga lele tersebut memakan Bioflok di dalam kolamnya.(lebih lengkapnya tentang bioflok baca disini) memang dalam kolam lele belum ada penelitian yang membuktikan hal itu, sebab bioflok membutuhkan aerasi terus menerus, namun juga dimungkinkan gerakan lele yang aktif juga dapat menghasilkan Oksigen. ini PR akademisi untuk melakukan berbagai riset sehingga penggunaan pakan ikan buatan dapat berkurang dan yang paling terlihat jelas dan petani tidak menghitung biasanya mereka menambahkan pakan lain berupa bangkai ayam atau sisa makanan yang pastinya tidak dihitung karena tanpa mengeluarkan biaya. inilah mengapa bisa terjadi penghitungan FCR kurang dari 1 atau FCR Semu. Selain itu ikan merupakan binatang air, bisa juga air mempengaruhi timbangan panen.
Pemberian pakan tambahan harus dilakukan dengan seksama, jangan sampai sisa pakan tersebut sampai tidak termakan, dan kemudian membusuk.  Seperti kasus pemberian makanan tambahan berupa isi perut sapi di daerah Kolam Kiri, Berambai - Kalsel yang penulis sempat kunjungi, disana pemberian dilakukan dengan tidak terukur dan berlebihan sehingga sisa perut sapi yang tidak termakan ikut membusuk. untung saja tidak sempat membuat ikan di kolamnya mabuk, namun daging lele tidak laku, sebab menurut para pedagang, daging lele akan seperti ada aroma bangkai ketka dimasak.
 
Menurut pengalaman penulis waktu kunjungan ke petani  daerah Kambitin - Tanjung - Kalsel yang bernama pak Diyo. penulis sangat kaget ketika mendengar ada petani yang mencoba budidaya ikan lele di kolam terpal kecil-kecilan. ketika di tanya memakai pakan apa? ternyata beliau memakai pakan tenggelam dengan protein 32%. ketika di tanya apa tidak rugi? mengingat harga pakan tenggelam protein 32% hampir 350.000 didaerah tersebut. Ternyata beliau menjawab masih untung lumayan. dan lebih kaget ketika beliau mengatakan lelenya menghabiskan pakan 2 sak (50 Kg an per sak) dan menghasilkan ikan 2 kwintal lele. dengan pakan 100 Kg hasilnya bisa 200 Kg daging? berarti FCR 0,5 siapapun pasti tidak akan percaya, apalagi beliau baru mencoba budidaya tanpa penggunaan teknologi canggih atau menerapkan ikan glonggong seperti sapi.hehehe..

Ternyata ikan lele tersebut diberikan makanan tambahan berupa ikan patin mati yang banyak terdapat disekitar kolamnya, jadi FCR tersebut merupakan FCR semu. maklum kolam lelenya berdekatan dengan kolam patin, sehingga jika ada ikan patin mati, penjaga kolam patin memberikan ikan mati tersebut untuk pak Diyo untuk diberikan makan ke lele - lelenya. pantesan, saya sempat mengira pak Diyo adalah seorang Professor perikanan dengan teknologi lele nuklir terkini, hehehehe... jadi kesimpulan dari jalan-jalan saya ke petani ikan yang satu ini. manfaatkan apa saja yang ada, tidak harus mengikuti Prosedur SOP yang njlimet, namun kemauan untuk mencoba sesuatu yang kira-kira bisa dimanfaatkan dan menghasilkan hal yang lebih.