Thursday, May 31, 2012

KENAIKAN HARGA PAKAN IKAN Mei - Juni 2012

Harga pakan ikan naik?? edan bener, meskipun begitu pastilah ada alasannya. untuk itu mari kita telusuri alasan kenaikan harga pakan ikan tanpa menyudutkan pihak tertentu. Kenaikan harga pasti akan berdampak pada pembudidaya terutama yang bermodalkan kecil. Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan harga pakan ini. Semoga pembudidaya ikan bertahan sehingga dengan tekanan ini akan menghasilkan kreatifitas yang mengarah pada penghematan cost produksi dengan tidak mengurangi hasil produksi. seperti kata pepatah "jika satu pintu tertutup pastilah akan ada pintu lain yang terbuka"


Saya bukan peramal, tapi sangat suka meramal, ramalan saya pasti pas karena menggunakan rumus matematika, sebenarnya bukan ramalan, namun hanya menghubungkan dampak, akibat dari sebab, sebenarnya. Mulai bulan kemarin ini harga pakan ikan naik, dan pada bulan depan yang akan datang beberapa hari lagi akan ada kenaikan harga pakan tahap 2, menurut informasi yang diterima penulis dari berbagai sumber, kenaikan ini dikarenakan pasokan bahan baku terutama protein sedang kurang dalam pengadaannya, hal ini disebabkan ada indikasi bahwa protein yang berasal dari Amerika mengandung virus anthrax atau virus sapi gila, untuk itu pemerintah mengambil langkah menstop import bahan pakan dari Amerika dan hanya mengandalkan dua pemasok yaitu dari Brazilia dan Argentina kalau tidak salah. Wah ternyata bukan sumber pemain bola saja ternyata sana.

Seperti hukum umum ekonomi, bahwa barang terbatas dengan permintaan meningkat otomatis akan naik pula harganya, hal ini diperparah dampak bapak presiden kita dan pemerintahannya menghembuskan isu menaikkan harga BBM kemaren, saya sebut isu karena begitu kuatnya pemberitaan di media namun tidak jadi pelaksanaannya. dampak dari hal itu yaitu harga bahan seperti jagung, kedelai, dan beberapa bahan penunjang lain merangakak naik, dan seperti biasa, barang yang harganya naik akan sulit turun kembali walaupun tidak jadi naik BBMnya.

Menurut BOS BESAR jika dihitung-hitung maka setiap kilonya akan naik biaya produksinya mencapai 600 rupiah perkilo itu berarti kenaikan harga pakan akan naik 6.000 rupiah untuk kemasan 10 kg, 15.000 rupiah untuk kemasan 25 kg, 18.000 rupiah untuk kemasan 30 kg (biasanya pakan apung), dan 30.000 rupiah per karung kemasan 50 kg. dan kesepakatan itu berlaku untk semua merk pakan ikan kecuali 1 merk (untuk tidak mengurangi independensi penulis tidak akan menyebutkan merk). wah dengan kenaikan tersebut, petani atau pembudidaya dengan modal kecil pastilah tidak akan kuat menanggung akibatnya.

Karamba di Alabio, Bp. Supiyani
Untuk itu, para BOS pakan ikan berkumpul dan membicarakan hal ini dalam satu forum kumpulan BOS pakan ikan se Indonesia Raya. Menurut Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak Sudirman, Rabu (25/4), di Jakarta, kenaikan harga bahan baku pakan saat ini gila-gilaan. Sudirman menyebutkan, saat ini harga bungkil kedelai naik dari 420 dollar AS per ton menjadi 620 dollar AS. Selain itu, harga tepung daging dan tulang juga naik dari 550 dollar AS per ton menjadi 650 dollar AS. Adapun harga minyak sawit mentah (CPO) sudah menembus 1.200 dollar AS per ton.”Rencana kenaikan harga pakan ternak sebesar Rp 600 per kilogram belum mempertimbangkan harga jagung. Kalau pasokan jagung bermasalah dan harga jagung naik, harga pakan bisa ikut naik lagi,” ujarnya (Kompas.com, 2012), namun kesepakatan semantara bahwa kenaika harga pakan ikan disepakati 350 rupiah per kilogram untuk pakan ikan baik apung dan tenggelam serta 500 rupiah per kilogram untuk pakan udang. namun hal ini masih menimbulkan masalah, hari ini adalah masa awal musim kemarau, dan masa ini biasanya diikuti dengan surutnya air terutama yang pembudidaya daerah aliran sungai yang mengalami pasang surut. dengan sedikitnya volume air akan mengurangi pasokan Oksigen perairan karena meningkatnya kepekatan air terutama daerah berlimbah, sehingga dampaknya nafsu makan ikan turun sehingga pertumbuhannya melambat. selain itu ikan liar seperti betok, gabus dan lainnya akan melimpah karena lebih mudah di tangkap. sehingga harga ikan di pasar akan turun mengikuti hukum Ekonomi semakin banyak barang dan permintaan tetap maka akan terjadi penurunan harga,

Dengan begitu, para pembudidaya semakin terjepit, ikannya tidak laku karena ikan tangkapan banyak dan harga pakan naik 350 rupiah per kilogram. disisi lain, pabrik pakan juga harus mengikuti kenaikan harga bahan baku sebab juga tidak mau menanggung kerugian juga untuk menghidupi ribuan karyawannya, dengan kenaikan harga pakan dan penurunan harga ikan ini, ditakutkan bahwa banyak petani terutama yang bermodal kecil dan pemula akan mengalami kebangkrutan dan putus asa dan akhirnya berhenti di bisnis ini.

Untuk itu maka saya memiliki pemikiran, untuk menjadi pembudidaya yang kuat kelak, sebaiknya menggunakan pakan alami ataupun membuat formulasi pakan sendiri sehingga tidak tergantung dengan
pakan pabrik, memang akan lebih repot jika kita membuat pakan sendiri atau menggunakan pakan alami, namun jika sudah terbiasa akan mampu menjadi pembudidaya yang tahan banting dan tidak tergantung dengan kapitalis.

Daftar Pustaka

Kompas.com, 2012. Harga Pakan Terus Naik. http://pilkada.kompas.com/berita/read/2012/04/26/02534965/.Harga.Pakan.Terus.Naik

Foto: koleksi pribadi, di ambil menggunakan kamera HP Samsung C3322. foto merupakan Bp.Supiyani, Sipir Penjara Alabio yang juga merupakan pembudidaya ikan yang lumayan sukses

Tuesday, May 29, 2012

Usaha Perikanan di Masa Mendatang untuk Memanusiakan Manusia


Meskipun saya bukan peramal, namun saya akan mencoba memprediksi prospek pengembangan usaha perikanan dimasa mendatang. Menurut saya, usaha perikanan akan sangat berkembang seperti usaha pangan yang lain, hal ini disebabkan faktor pertumbuhan manusia yang sangat pesat, jumlah penduduk dunia diperkirakan telah menembus 7 miliar jiwa pada tahun 2012 ini. Hal ini didasari data mengenai jumlah penduduk bumi yang dirilis update oleh biro sensus amerika (IDB) international data base pada bulan agustus 2011 saja jumlah penduduk dunia mencapai angka hampir menyentuh 7 miliar tepatnya 6,952,939,682 (enam miliar sembilan ratus lima puluh dua juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh dua) jiwa (sebaiknyakamutahu, 2012)dan akan terus meningkat. Dengan adanya fakta tersebut, maka sangat dimungkinkan usaha perikanan sebagai sumber protein akan sangat berkembang.
Usaha budidaya pastinya lebih berkembang dari pada usaha penangkapan di alam, kita mengaca pada usaha peternakan, zaman dahulu, orang akan gampang sekali berburu binatang di hutan. Unggas, rusa, banteng, babi, sapi dapat dengan mudah ditemukan dihutan untuk diburu, dengan perkembangnya waktu dan bertambahnya manusia yang diikuti berkurangnya hutan sebagai akibatnya, maka hewan buruan semakin jarang, sehingga manusia mulai mengembangkan teknik berternak unggas, domba, sapi, kerbau, babi dan sebagainya.

Hal tersebut juga berlaku dalam bidang perikanan, namun kemunduran hasil tangkapan masih terasa baru-baru ini dalam beberapa dasawarsa ini, dahulu waktu kecil saya sering main disungai, sangat banyak sekali ikan disungai untuk di pancing, bahkan ditempat kelahiran saya WLINGI-BLITAR yang terkenal dengan ikan UCENG yang terkenal gurih pun akan sangat mudah ditangkap dengan tangan kosong, terutama waktu sungai mati. Namun sekarang ini sangat sulit didapatkan setelah banyak orang melakukan penangkapan dengan potas/ racun dan dengan menyetrum, sehingga ikan kecil dan ikan produktif mati sebelum sempat berkembang biak. Hal itu diperparah dengan limbah yang semakin mencemari sungai sehingga mempercepat proses kelangkaan ikan.  Di Kalimantan juga demikian, di bumi Borneo yang terkenal dengan Tuhan memanjakan manusia lewat alam nya pun menurut cerita beberapa tahun yang lalu, jika terjadi surut rendah ikan Haruan (Gabus) sangat mudah didapatkan tanpa memancing, langsung ditangkap dengan tangan tanpa bersusah payah untuk mencari  1 kwintal pun tidak sampai membutuhkan waktu setengah jam,namun sangat berkebalikan dimana lahan rawa telah berganti menjadi lahan sawit,  rumah penduduk, tempat industri dan toko megah.

Mau tidak mau,manusia pasti akan berpikir ke arah budidaya setelah melihat realita tersebut. Apalagi perikanan lebih berpotensi sebab wilayah daratan/ tanah akan atau bahkan sudah berubah fungsi menjadi tempat tinggal dan berbagai keperluan ekonominya. Sawah dan lahan kosong banyak disulap menjadi perumahan sehingga akan membatasi produksi pangan baik pertanian, peternakan dan perikanan.  Jika terus berlanjut maka beberapa puluh tahun lagi akan terjadi kelaparan dimana-mana, sehingga nyawa manusia harganya lebih murah dari sepiring nasi dan ikan goreng. Namun pengembangan usaha perikanan juga akan sangat terkendala dengan banyaknya limbah yang dihasilkan dari  industri dan rumah tangga yang mencemari perairan sebagai dampak sampingan perkembangan jumlah manusia.

Jika masih menganggap nyawa manusia lebih berharga dari sepiring nasi dan sepotong lauk merupakan tugas kita untuk ikut berkampanye untuk kelestarian manusia itu sendiri, kampanye tidak harus dengan masa bayaran seperti kampanye calon pemimpin, namun bisa dengan ikut menshare lewat internet, penyuluhan, atau aksi terhadap diri sendiri minimal.
Beberapa kampanye yang harus diikuti dan diamalkan adalah

SUKSESKAN PROGRAM KB

Tanpa KB maka akan terjadi peledakan jumlah kelahiran atau BABY BOOM yang nantinya akan memepercepat proses penurunan harga nyawa manusia, saya mencoba serius menulis tanpa penggunaan emoticon. Hehehe…serius kok ada ”hehehe..”nya???. dengan lebih lambatnya perkembangan jumlah manusia maka akan semakin lama juga dunia ini bartahan dari sesaknya manusia. Walau jika semakin banyak manusia maka kebutuhan akan ikan bertambah, keuntungan buat masyarakat aquakultur namun juga akan menambah "carut-marut" (kata ini yang sangat saya rindukan sebagai kata yang pernah dosen saya Ir. Bambang Soesilo Widodo Alm. wejangkan kepada murid-muridnya tentang nasionalisme Indonesia. kata yang menggambarkan keadaan Indonesia saat ini dan masa mendatang apabila generasi mudanya mulai meninggalkan Nasionalisme Pancasila dan berubah ke Fanatik terhadap ajaran tertentu) atau semakin kompleksnya permasalahan dunia ini.

REUSE, REDUCE AND RECYCLE

Dengan gaya hidup ini, maka akan meminimalisir release sampah dilingkungan, REUSE diamalkan dengan menggunakan kembali bahan-bahan seperti tas kresek yang masih bisa dipakai akan terus dipakai ulang sampai rusak, REDUCE diamalkan dengan mengurangi penggunaan bahan pencemar dan menggantinya dengan bahan ramah lingkungan yang memiliki masa pakai yang lebih panjang, sederhananya ibu-ibu menggunakan tas dari kain yang tidak gampang rusak dan bisa dipakai ratusan kali setiap belanja dipasar dari pada menggunakan tas kresek/plastik. RECYCLE merubah bahan pencemar tersebut menjadi barang lain yang memiliki nilai lebih tinggi untuk memperpanjang masa pakai, seperti membuat kerajinan tangan dari sampah plastik, mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk, atau mendaur sampah kertas menjadi kertas lagi yang juga akan membantu mengurangi PENEBANGAN HUTAN untuk pembuatan kertas, dan kita patut berterimakasih pada pemulung dan tukang rosok yang sebenarnya secara tidak sadar telah membantu kelestarian lingkungan dengan mengumpulkan sampah yang nantinya akan di daur ulang. Dengan gaya hidup ini maka jumlah pencemar yang mengganggu kegiatan budidaya ikan dan masyarakat terutama faktor kesehatannya akan semakin diminimalisir.

STOP MEMBUANG SAMPAH / LIMBAH DISUNGAI

Sungai merupakan sumber kehidupan, zaman dahulu dimana ada sungai, disitu tempat berkumpulnya manusia, sungai dapat digunakan sebagai sumber mata air disekitarnya, sumur banyak yang kering jika sungai yang berdekatan mati, sungai juga sebagai tempat hidup ikan yang dapat digunakan sebagai sumber gizi keluarga. Jika sampah dan limbah dibuang disungai, akan berpengaruh terhadap kematian ikan, jika ikan tidak mati namun mengandung bahan pencemar karsinogen akan berdampak kanker pada manusia yang memakannya, banjir jika sampah menyumbat alirannya, jika bahan pencemar cairan berbahaya masuk ke sungai dan meresap ke dalam air tanah dan sumur menyebabkan keracunan, penyakit pada manusia disekitarnya, pokoknya banyak kerugiannya dibandingkan hanya mengambil praktis saja untuk membuang sampah disungai. Hal ini tentu akan sangat merugikan lingkungan secara luas pada umumnya dan  pembudidaya ikan karamba khususnya.

STOP PENGGUNAAN LAHAN PRODUKTIF (SAWAH) UNTUK PERUMAHAN

Tidak munafik, saya juga membutuhkan tempat tinggal  dan seiring bertambahnya manusia banyak lahan produktif seperti sawah dan ladang subur yang di lirik pengembang perumahan untuk diubah fungsinya sebagai perumahan. Sebenarnya banyak lahan yang tidak produktif yang dapat digunakan untuk tempat tinggal, namun kendalanya, lahan produktif biasanya merupakan wilayah perekonomian maju sebagai tempat berkumpulnya manusia dan kebalikannya lahan tidak produktif biasanya jauh dari kemajuan perekonomian. Contohnya daerah tandus pastinya akan jarang ada manusia yang mau menghuninya, dan daerah subur pastinya akan banyak penghuninya, namun tanpa sadar daerah tanah subur ini berkembang menjadi daerah perekonomian, perkembangannya akan banyak merubah fungsi lahan subur ini menjadi Toko,  Perumahan, Ruko dan sebagainya. Hal ini sangat disayangkan sebab nantinya jika produksi pangan yang seharusnya bisa dilakukan dilahan tersebut namun tidak dapat dilakukan dikarenakan dijadikan rumah, maka lambat laun ramalan saya yang menakutkan diatas akan terbukti. Solusinya, sebaiknya pengembang perumahan yang dikendalikan pemerintah lewat produk undang-undangnya, diarahkan untuk menggarap lahan tidak produktif untuk dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan industri, toh sekarang ini teknologi sudah berkembang, daerah minim air, kering dan tandus bisa mendapatkan pasokan air dari pipa-pipa yang dialirkan ke daerah tersebut.

Hal diatas kalau dilihat secara sepintas akan jauh melenceng dari judul, namun dika dirunut akan terkait karena usaha perikanan dan usaha yang bermotif ekonomi apapun akan membentuk rantai yang akan menunjukkan saling keterkaitannya. Agar tidak melenceng jauh dari judul maka masyarakat Perikanan dan Akademisi Perikanan harusnya tidak melupakan untuk tetap mengkampanyekan

STOP PENGGUNAAN ALAT  TANGKAP YANG BERBAHAYA DAN TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan racun, setrum, bom, jaring trawl sebaiknya dihindari untuk menangkap ikan karena sangat berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebaiknya diganti dengan alat tangkap yang tidak membahayakan diri dan merusak lingkungan sehingga overfishing bisa dikendalikan.

STOP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DALAM BUDIDAYA

Penggunaan antibiotik sebenarnya baik saja, namun penggunaannya yang tidak sesuai prosedur malah akan menjadikan penyakit ikan semakin parah dan bakteri pembawa penyakit akan semakin kebal, untuk itu perlu dilakukan pembenahan SOP budidaya tanpa penggunaan antibiotik kimia dan menggantikannya dengan probiotik serta budidaya ikan yang ramah lingkungan.

SUKSESKAN GERAKAN GEMAR MAKAN IKAN

Ini kelihatan sangat remeh, namun gerakan ini akan mengarah pada masa depan bangsa yang baik, dengan terpenuhi kebutuhan protein terutama untuk bumil dan anak, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat, nantinya akan dapat berfikir luas untuk menyelamatkan bangsa ini dari bahaya yang mengancam bangsanya.
Jika nantinya lahan daratan sesak dipenuhi manusia, maka pengembangan bahan pangan pastinya mengarah ke perairan. Dan jika perairan dapat mensuplai kebutuhan pangan manusia akan sangat membantu mengurangi percepatan kepunahan manusia karena kelaparan.
Amuntai, 29 Mei 2012
DAFTAR PUSTAKA

Sebaiknya kamu tahu, 2012. Statistik Jumlah Penduduk Dunia 2012. http://sebaiknyakamutahu. blogspot.com. Diunduh pada tanggal29 Mei 2012. 11.24 WITA

DAFTAR GAMBAR

Ratandi, yuda, 2012. Strum ikan. http://ratandi.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 29 Mei 2012. 11.37 WITA

Monday, May 21, 2012

CARA MENDAPATKAN MODAL WIRAUSAHA PERIKANAN

Modal usaha merupakan faktor penting yang harus dipikirkan jika akan menjalankan usaha apapun, banyak sekali sumber modal yang berkeliaran disekitar kita, dan kadang kita tidak menyadarinya. namun ada juga yang menyadarinya seperti saya ini, namun takut mengambil resiko. Hasilnya maka usaha tidak akan jalan dan galau terus menghampiri hehehe...
cita-cita : foto tercetak dalam uang ;)

Petani dalam perikanan yang sekarang disebut sebagai pembudidaya, merupakan orang yang mengusahakan baik itu membenihkan, mendederkan maupun membesarkan ikan dengan berbagai metode untuk menghasilkan produk baik berupa telor, larva, benih, maupun ikan dewasa baik ikan konsumsi maupun hias. namun untuk memulai usaha ini dibutuhkan tekad yang kuat dan modal yang tidak sedikit untuk menghasilkan penghasilan yang dapat digunakan sebagai tumpuan hidup, dan saya sendiri hanya berani menulis tanpa bisa berbuat banyak dikarenakan faktor modal tadi. modal sebenarnya bukan faktor utama namun modal merupakan faktor penentu berjalannya usaha. Sama aja ya hehe..nggak kan penentu, bukan utama, yang utama adalah tekat yang kuat yang saat ini belum dimiliki penulis hehe.. modal dapat diperoleh dari uang tabungan sendiri, orang tua, kerabat, teman, investor maupun bantuan dari pihak lain baik pemerintah maupun perbankan. untuk itu kita ulas kelebihan dan kelemahan dari sumber dana diatas.

Tabungan Sendiri
kelebihan : merupakan uang paling aman untuk dijadikan modal usaha, uang ini bersifat adem dengan ketenangan penggunaan tanpa was-was apabila terjadi kerugian, sebenarnya was-was juga kalau rugi namun masih lebih was-was lagi sumber dana yang lain, kecuali hibah dari pemerintah maupun lembaga donor non profit. kelemahan : namanya tabungan sendiri apalagi anak muda, pasti "kebanyakan" kecil jumlahnya, harus dihitung apakan modal yang digunakan mendapatkan hasil yang diharapkan. kalau belum, pastinya dibutuhkan bantuan dari pihak lain

Orang Tua/ Mertua
kelebihan : juga merupakan dana yang bersifat adem sebab jika terjadi kerugian lebih enteng mikirnya, kan sama anak sendiri, eits..tapi harus mulai berfikir, bisnis is bisnis jadi berpikirlah masak-masak, dengan analisa yang kuat mengenai bisnis yang akan dijalankan, sehingga meminimalisir kerugian. kelemahan : merupakan dana yang akan mengikat kita dengan ikut campur tangan orang tua/ mertua kita, sehingga terjadi kurang nyaman dalam menjalankan usaha. atau malah ikut campur daam urusan rumah tangga. Mangkanya, jangan terlalu senang dulu kalo dapat dana segar dari orang tua, terutama mertua hehehe...

Kerabat/ Teman
kelebihan : merupakan modal manget-manget bahasa jawanya, adem jauh, panas juga gak terlalu sebab biasanya juga tanpa bunga, namun tergantung permintaan pemodal, disistem bunga, setoran tetap dari pelaku usaha, atau bagi hasil. namun tetap harus ada aturan yang jelas dalam setiap kita mendapat pinjaman dari kerabat/ teman. baik itu nantinya jika berhasil bagaimana pembagian keuntungannya,  pokoknya harus ada aturan yang jelas di depan biar tidak terjadi saling gak enak atau malah permusuhan dibelakang, ingat, uang dapat merubah seseorang, termasuk diri kita,.. camkan itu jendral! kelemahan : biasanya dana yang diperoleh masih sedikit, kecuali kerabat/ teman kita orang kaya yang mau mengambil resiko dengan menginvest kan uangnya untuk usaha kita. dan kelemahan lain adalah pastilah retak hubungan persaudaraan/ pertemanan jika kurang komitment atau aturan didepan kurang dijelaskan secara terperinci dan mendapat kesepakan diawal dari kedua belah pihak,

Investor
Pengertian investor ini juga bisa kerabat/ teman seperti diatas, namun memiliki arti yang lebih luas. Sebab orang lain yang belum kenalpun dapat menjadi sumber dana/ modal. kelebihan : dengan berbisnis dengan orang lain, kita akan mendapatkan kenyamanan, tidak ewuh-kapewuh kata orang Jawa atau tidak supan kata orang Banjar. jadi kita lebih bebas dalam berkreasi menjalankan usaha, tentunya tetap berhati-hati agar tidak terjadi kerugian.  kelemahan : dengan dana orang lain, tentunya tidak akan sembarangan orang tersebut melepas uangnya, tentu dengan kehati-hatian, jadi butuh usaha kita untuk meyakinkan bahwa yang akan kita lakukan memiliki prospek yang bagus. Seperti halnya diatas, diharuskan memiliki aturan yang jelas dari awal tentang pembagian keuntungan dan kemungkinan kerugian, apakan di tanggung kita atau separuh - separuh, atau yang lain tergantung negosisasi. Semuanya harus menjalankan aturan main yang jelas, dengan sejelas-jelasnya.

Pinjaman Tengkulak
Seperti artikel terdahulu, hal ini tidak disarankan walaupun awalnya manis omongannya namun pahit dibelakang. Tidak ada keuntungan dari meminjam modal ditengkulak ini, selain menerapkan bungan tinggi juga akan membeli hasil panen kita dengan harga serendah-rendahnya. kelebihan :jadi sekali lagi tidak ada kelebihan dari sumberdana ini, namun jika sudah tiak ada sunber dana lain dan kita mau menanggung kesengsaraan masih memungkinkan  kita meminjam dari tengkulak. kerugian : banyak sekali kerugian mulai dari bunga yang tinggi, membeli panen kita dengan harga rendah, kalau zaman dahulu menggunakan centeng untuk menagih kita, kemungkinan sekarang juga masih ada yang menggunakan preman dan kalau kita mengalami kerugian, tidak ada tenggat waktu dan tidak ada ampun bagimu hehehe...

Lysing/ Koperasi/ Bank/ Pegadaian
Lysing atau istilah kerennya Lembaga Finance
Menurut pengalaman penulis dalam dunia perblantikan/ atau istilah kerennya mc laren (bukan pembalap tapi dibaca Makelaran hehehe) *penulis juga pernah menjadi makelar jual beli sepeda motor red. Lysing dengan merk dagang B*F, W*M, AD**A ataupun yang lain yang belakangnya ada embel-embel FINANCE selalu meminta agunan seperti sepeda motor/ mobil atau yang lainnya, pinjaman yang didapatkan bisa mencapai 80% dari harga jual agunan namun menerapkan bunga FLAT 2,5% perbulan dengan kontrak minimal 1 tahun sehingga bila dijumlahkan meminta bunga 30% pertahun. sumber dana ini tidak disarankan karena merupakan perampokan terselubung hehehe...
Koperasi
Jangan salah, walaupun katanya perekonomian negara kita dapat disokong namanya koperasi namun banyak koperasi yang berwajah manis namun menerapkan bungan seperti lembaga finance, banyak yang tertipu dikarenakan masyarakat kita kurang suka berhitung, jadi ngertinya contoh kasus meminjam uang 1.000.000 tahu nya dalam perjanjian dalam 1 tahun harus mengangsur 109 ribu perbulan (enteng pikir orang yang gak tahu) dan membayar biaya tetek bengek yang kayanya administrasi 3% dari total pinjaman dan biaya materai, yang harus diperbaharui setengah tahun sekali. jika ditelisih, ternyata sama dengan lembaga finance, jika dihitung  109 ribu x 12 = 1.308.000 + biaya administrasi 3% dari 1 juta = 30.000 + materai biasanya 4 materai dikali 7000 (materai 6000-an biasa dijual 7000) = 28.000. total 58.000 x 2 (setiap setengah tahun diperbaharui perjanjiannya) = 116.000. berarti koperasi kita malah ada yang lebih kejam dari lysing dong, dengan menerapkan bunga 30% per tahun dan ada biaya administrasi 3% dari nilai peminjaman + materai yang dibebankan ke peminjam 116.000. jika di total 1.424.000. cuman mainnya agak gak keliahatan soalnya main diangka kecil soalnya biasanya pemberian pinjaman hanyan max. 40% dari agunan. wah koperasinya rampog ini, ini masih banyak dijumpai didesa-desa. namun ada juga koperasi yang baik, menerapkan bunga 1,2%-2% tanpa biaya administrasi lagi namun kebanyakan KSP itu buka Koperasi Simpan Pinjam tapi Koperasi Sarang Perampok hehehe...
Pegadaian
Wah kalau masalah ini penulis belum berpengalaman minjem disini, namun pastinya lebih rendah bunganya dari KSP plesetan tadi
Bank
Untuk bank kita juga harus jeli memilih bank yang tepat, perhatikan apakah bunga yang ditawarkan flat yang berarti bunga dihitung tetap contoh bunga 2% (contoh)per bulan kita hutang 1.000.000 berarti sudah dihitung 2% dari 1.000.000 = (1.000.000 + (2% x 1.000.000 x 12 kali angsuran))/12 bulan = 103.300. jadi perbulan kita mengangsur 103.300 selama 12 bulan dan biaya adminstrasi diawal namun biasanya lebih murah dari koperasi. atau menerapkan sistem efektif kalau gak salah atau bunga menurun, jadi kalau meminjam 1.000.000 dengan bunga 2% (contoh) bulan pertama mengangsur 120.000 bulan kedua angsurannta turun jadi 118.000 bulan ketiga 116.000 bulan keempat 114.000 bulan kelima 112.000 bulan ke enam 110.000 bulan ke tujuh 108.000 bulan kedelapan 106.000 bulan kesembilan 104.000 bulan kesepuluh 102.000 lunas jadi cuma 10 bulanan, pastinya nilainya lebih rendah dari yang flat. namun banyak trik ada yang menerapkan bunga sesuai kondisi pasar atau floating atau tetap pada masa tertentu biasa disebut fixed. apapun paketannya tetap harus cermat sebelum meminjam karena akan berpengaruh pada kemampuan membayar kita. namun pemerintah mulai menerapkan kredit untuk usaha kecil dengan persyaratan setidaknya usaha telah berjalan satu tahun, untuk lebih detail cari info di bank terdekat khususnya bank pemerintah, dan bunganya sangat rendah 6% per tahun kalau gak salah hehehe...untuk paket agunan baik surat BPKB sepeda motor, mobil, ataupun agunan rumah, denger - denger dari teman yang kerja di BRI bunganya sekitar 1,05%, kurang lebih segitu, termasuk murah kan.
kelebihan :  sebagai sumber dana yang tidak terbatas, namun sangat berhubungan erat dengan kelemahannya yaitu  kelemahan : sebagian besar harus memiliki agunan sehingga kita memerlukan aset sebagai jaminan dan nama kita tidak masuk dalam daftar hitam penghutang serta kecermatan kita disini dalam memilih lembaga peminjaman modal sangat dibutuhkan agar tidak salah dalam memilih lembga. kecuali kredit UKM yang tidak membutuhkan agunan, hanya survei oleh pihak bank dengan ketentuan yang lumayan ketat.

Bantuan pemerintah
nah ini yang ditunggu-tunggu biasanya berupa hibah ataupun mengembalikan namun dengan persentase bunga yang sangat ringan. dengar-dengar ada program khusus dari Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk dana bantuan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan atau disingkat PUMP. biasanya dalam bentuk bantuan kolam/ karamba dan isinya serta pakan sekalian. wenak,, namun dilapangan banyak yang tidak tepat sasaran sehingga setelah proyek banyak petani yang tidak meneruskan usahanya atau malah dijual ke pihak lain atau dibiarkan mangkrak, tragisnya masyarakat kita sudah enak dapat bantuan masih males, alasan terkendala dana padahal sudah dibantu pakan, mungkin kurangnya pengawasan dan tidak adanya hukuman bagi yang tidak melaksanakan program secara tegas sehingga hanya terkesan booming di awal melempem belakangan hehehe... 

itulah sumber dana untuk usaha perikanan, namun dimungkinkan masih banyak sumber dana lain. namun penulis masih melempem untuk wirausaha, kebanyakan pertimbangan, kurang action hehehe...semoga diberikan jalan untuk wirausaha di esok hari. amin..

Saturday, May 12, 2012

Membunuh Tengkulak dalam Perikanan

Wah serem juga judulnya berdarah-darah hehehe.. tapi nggak kok, judulnya hanya merupakan majas hiperbola yang di padukan dengan parabola halah..opo ae iki??? setelah memikirkan masak-masak akhirnya saya memutuskan untuk artikel selanjutnya dan selanjutnya akan bergaya lebih santai, sebenarnya kepinginnya agak serius dengan tujuan artikel agar bisa dimanfaatkan sebagai literatur adik- adik angkatan , namun jika masih awal gini kan masih sedikit artikelnya, otomatis gak akan masuk CHAT tangga pencarian google teratas hehehe...nanti saja seriusnya waktu artikelnya mulai menjurus ke langsung budidayanya, namun untuk beberapa artikel kedepan, masih hanya menjurus ke pengantar budidaya dan hal sekitar yang berpengaruh pada nilai sosial ekonomi dan kesejahteraan petani. lanjuuuut dan kembali pada taufiq halah topik utama masalah.

Tengkulak atau toke merupakan masalah yang tetap ada dalam perdagangan, keberadaannya sangat kontroversial. sialnya tengkulak tetap berjaya dengan keuntungan lebih besar dari pada pelaku usaha kecil  yang notabene bekerja dengan keringat dan darah hehehe lebay, tapi beneran ini salah satu ketidak adilan dalam dunia perdagangan tak terkecuali perdagangan ikan baik budidaya ataupun tangkapan/ nelayan sebagai dasar pembuatan blog ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
teng·ku·lak n pedagang perantara (yang membeli hasil bumi dan sebagainya dari petani atau pemilik pertama); peraih:harga beli pada umumnya lebih rendah dari harga pasar (Agung, M. 2011)

Dengan pengertian diatas, perantara apapun yang mengambil untung dengan margin keuntungan yang besar dan tentunya merugikan pihak lain (pihak pertama) dapat dikategorikan tengkulak. Banyak sekali modus dari tengkulak untuk selalu "mengendalikan" para petani, beberapa modus yang pernah saya lihat,
  • Melihat potensi petani dan nelayan yang lagi kekurangan modal dan bersedia membantu permodalan dengan syarat hasil dari produksi ikan-nya dia yang menampung untuk menjualkan (stop), jika kata - kata tersebut hanya sampai stop sangat baik orang tersebut, selain membantu modal, membantu menjualkan hasil kerja kerasnya si petani, namun hal itu selalu dengan embel - embel dengan harga yang murah, jauh lebih rendah dari harga dipasaran sebenarnya, Petani yang bekerja keras, diberi keuntungan yang sangat sedikit, sehingga untuk modal kedepannya, terpaksa harus meminjam lagi, dan akhirnya sama dengan berkerja ke tengkulak tersebut dengan resiko kegagalan yang ditanggung petani, dan nelayan namun keuntungan terbesar tetap dinikmati si mas Teng tersebut.
  • Memutus mata rantai hubungan dari petani dan nelayan dengan pedagang pasar dengan cara selalu menempatkan orang, malah biasanya preman atau dia sendiri yang menghadang para petani yang membawa hasil buminya ke pasar, didepan pasar, sebelum petani tesebut masuk pasar mereka langsung menghadang dan berkata dari pada capek masuk langsung saja di borong ditempat, petani yang biasanya kepepet uang, tidak berpikir panjang, langsung saja menyerahkan dagangannya dengan harga yang murah, namun sedikit lebih besar daripada jika tengkulak mengambil langsung ketempat, namun jika dihitung, sama saja, si petani kan juga butuh biaya transport.
  • Mendatangi langsung para petani ke rumah dengan bermulut manis dan menawar langsung ke petani harga ikan tersebut dengan harga rendah. namun cara ini kebanyakan berlaku untuk petani yang baru maupun petani yang biasanya memiliki akses yang jauh dari pusat perdagangan dan medan sulit yang ditempuh untuk mencapai pusat perdagangan. dan untuk mengatkan kuncian ke hasil bumi petaninya biasanya menambahkan bumbu pada modus pertama yaitu meminjamkan modal.
Walaupun sekarang banyak tengkulak yang sudah tidak sekasar dan se-serem seperti dulu, membawa centeng, preman ataupun bodyguard namun keberadaanya masih sangat meresahkan terutama meresahkan kesajahteraan rakyat khususnya petani. namun hal tersebut dapat ditangkal sebenarnya. ini dia TIPS "membunuh" tengkulak. dengan sedikit bercerita tentang orang yang berhasil mengendalikan harga pasar dan menolong sesama petani.

Pak Yuli merupakan seorang petani idealis dari daerah jembatan Paliwara, Amuntai-Kalsel, (rencananya akan saya tulis kisah petani sukses sebagai motivasi kapan-kapan kalau sempat hehe...). dia dan kelompok taninya sangat kesal dengan ulah para tengkulak yang dengan seenaknya sendiri membeli ikan nila, mas, dan bawal dengan harga yang jauh dari harga pasar. padahal Pak Yuli yang bekerja keras selama 3-4 bulan (dalam 1 keramba), namun malah keuntungan terbesar di sabet tengkulak yang kerjanya cuma datang, nego harga murah, nyuruh orang ngangkut kepasar yang sebelumnya pedagang dipasar tersebut sudah dikontak dengan harga kesepakatan dan malah biasanya masih ngutang lagi kepetani, setelah mendapat bayaran dari pedagang dipasar baru diambil keuntungan dan sisanya dibayarkan kepetani (sesuai harga kesepakatan pertama). lha kok enak... untuk itu si Pak Yuli berfikir bagaimana cara menghentikan ulah tengkulak ini. kemudian beliau langsung take action dengan mengumpulkan temannya yang ikannya siap panen. kemudian dipanennya sebanyak 50kg. kemudian dengan sepeda motor dibawanya langsung kepasar. Di depan pasar ternyata ada orangnya si tengkulak yang sudah menghentikannya dan langsung bersedia membayar waktu itu juga. sitengkulak sangat resah apabila petani langsung masuk pasar maka pasti terjadi interaksi dari pedagang dan petani. dan pedagang pasti memilih harga yang lebih murah dari harga yang ditawarkan tengkulak dan petani dapat menjual ikan dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang di tawarkan tengkulak. dan tengkulaknya ngaplo, gak dapat apa-apa, mangkanya langsung dibayar cash itu ikan. 
Pak Yuli langsung balik lagi ke karamba dan memanen lagi 50kg dan bibawanya kepasar lagi, dan lagi-lagi sudah dihadang tengkulak dan dibayar cash. setelah itu, Beliau balik lagi dan memanen 50kg lagi dan kembali kepasar sampai berulang 4x. si tengkulak penasaran dan bertanya, apakah bapak masih punya ikan lagi??? dan pak Yuli menjawab "meskipun 10 kali lagi bolak-balik saya masih sanggup membawa lagi, hari ini" dan dengan syok si tengkulak menyerah karena ikan yang tadi saja belum laku kok ini masih ada 10 kali bahkan lebih. kehabisan modal dia. dan akhirnya tengkulak meminta belas kasihan untuk Pak Yuli agar tidak memasuki pasar langsung sebab si tengkulak kan juga manusia, butuh kasih sayang (???) dan butuh makan.. dan dengan kesepakatan si tengkulak tidak memainkan harga rendah di tingkat petani lagi.
Setelah itu Pak Yuli berkeliling ke petani lain dan mensosialisasikan "jangan mau dibayar murah oleh tengkulak", dan memutuskan membentuk tim pemasaran kelompok tani yang menampung ikan dari petani namun dengan harga yang lebih pantas. untuk mempertahankan harga pasar, dan tengkulak pun sekarang berubah jadi pedagang perantara sebab banyak petani yang hanya mau menjual ikannya dengan harga yang pantas, jika penawaran lebih rendah dari kelompok tani Pak Yuli, maka petani tidak mau melepaskan ikannya tersebut dan berkilah ikannya milik "Pak Yuli" gak jadi di jual. dan tengkulakpun tidak bisa berulah dan akhirnya menyetujui harga yang ditawarkan petani.

Namun artikel saya semua harus obyektif,  itu pasti ada pro kontranya. ada beberapa petani dan pedagang yang tidak suka dengan cara Pak Yuli tersebut dan menuduh ingin menguasai seluruh pasar ikan dan mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya, namun Pak Yuli hanya tersenyum dan berkata bahwa itu semua hanya untuk mempertahankan harga pasar. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa petani yang menerobos nekat ke pasar dan menawarkan ikann-nya langsung, namun pedagang tidak mau menerima ikan-ikannya dengan alasan sudah berlangganan dengan beberapa pedagang lain dan dengan kelompok tani pimpinan Pak Yuli. sebab Pak Yuli juga berpesan kepada pedagang untuk tetap mempertahankan harga, jika hancur di pasaran maka tak segan beberapa kelompok tani akan membanjiri pasar dengan ikan sehingga harga akan semakin hancur jika itu terjadi.
Cara diatas juga ada kelemahannya, kelemahannya adalah yang beraksi haruslah orang yang memiliki kelompok yang besar ataupun jaringan antar petani yang kompak. kordinasi antar jaringan ataupun jika perseorangan harus memiliki modal yang sangat besar untuk mensuplai kebutuhan pasar. jika semua terpenuhi niscaya kelemahan tersebut akan menjadi kelebihan yang akan memeratakan kesejahteraan.
Selain cara tersebut, ada beberapa cara lain untuk mengikis ketamakan para tegkulak ini, yaitu;
  • Tersedianya sarana dan prasarana dalam akses transportasi, baik itu jalan yang memadahi dan komunikasi yang dapat memutus mata rantai perdagangan tengkulak.  cara ini dilakukan apabila tengkulak beraksi didaerah pedalaman yang memiliki akses sulit ke pusat perdagangan terdekat.
  • Pembentukan koperasi kelompok tani dengan sistem bunga ringan yang tidak memberatkan petani dan waktu pembayaran yang fleksibel menyesuaikan masa panen. cara ini dilakukan jika para tengkulak berulah dengan memanfaatkan peminjaman modal untuk pengikat hasil panen petani.
  • Petani dilatih memiliki diversifikasi usaha untuk meningkatkan nilai jual dari produk mentah menjadi barang jadi yang memilki nilai jual yang lebih besar serta pemasaran produk jadi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia saat ini.
Sebenarnya masih ada juga usaha lain tetapi melibatkan pemerintah yaitu mengeluarkan undang-undang perdagangan dan perbankan untuk mengamankan si petani, memudahkan peminjaman modal, dan pembelian hasil produk petani (seperti pada petani padi BULOG), dan jika dalam konteks ikan, pemerintah membangun BUMN unit cold storage untuk tujuan pemasaran eksport produk jadi perikanan, sehingga menambah lapangan kerja dan mengendalikan harga pasar ikan. namun hal ini sepertinya mustahil berjalan untuk beberapa tahun kedepan.
Daftar Pustaka

Agung, M. 2011. Tengkulak. http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/01/24/tengkulak-1/

Friday, May 4, 2012

Gemar Makan Ikan

Beberapa waktu ini, gerakan gemar makan ikan sangat populer, banyak lembaga - lembaga yang ikut berpartisipasi dalam mendukung dan menggalakkan gerakan ini seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan (pastinya!), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Bahkan Koramil dan didukung oleh ibu - ibu PKK pertanyaannya, mengapa harus ikan? kenapa tidak yang lain? jawabannya ada dalam profil negara kita. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 17.480 pulau. Dengan banyaknya pulau berarti menambah panjang garis pantai diseluh Indonesia. garis pantai Indonesia terpanjang keempat didunia yaitu setelah Amerika, Canada, dan Rusia yaitu 95.181 km yang telah diumumkan PBB pada tahun 2008 lalu (GoBlue.or.id, 2009) . Luas perairan Indonesia 3/4 kali lebih besar dari luas daratan sehingga potensi terbesar Indonesia terdapat di perairan.



Potensi tersebut jika dihubungkan dengan ketersediaan makanan sebagai kebutuhan pokok manusia tentunya sengaja ataupun tidak akan menjurus ke makhluk yang namanya ikan. Hal ini dikarenakan daratan kita yang mulai penuh sesak dengan perkembangan pertumbuhan manusia. jika kita menyangkut pautkan dengan ketersediaan lahan, produk penghasil protein lain seperti sapi, babi, kambing, unggas dan lainnya, biasanya membutuhkan lahan darat yang luas untuk tempat budidayanya terutama sapi dan kambing. Selain kandang, sapi juga membutuhakan lahan luas sebagai pasokan rumput sebagai makanannya dan lahan tersebut mulai tergeser dengan bertambah luasnya perumahan penduduk yang otomatis juga mempersempit sektor komoditas ayam, bebek dan babi yang terkenal dengan limbah berupa bau kotorannya terutama pada musim penghujan yang pastinya tidak baik jika tempat budidayanya bertempat disekitar pemukiman penduduk.

Nilai gizi ikan terutama ikan laut juga tidak kalah dengan sumber protein hewani yang lain bahkan lebih unggul. Ikan laut merupakan sumber asam lemak omega-3. Nutrisi yang satu ini baik untuk kesehatan otak, bahkan ibu hamil yang sering makan ikan diketahui janinnya akan menjadi anak yang pintar. Sebuah penelitian baru juga menyebutkan ikan dapat menurunkan resiko penyakit Alzheimer. (Waluyani, 2012). Ikan diketahui memiliki kandungan protein yang tersusun oleh asam amino esensial yang tidak rusak dalam proses pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. wah hebat ya, dengan memakan sumber protein lain seperti kambing, ayam akan menaikkan kadar kolesterol dalam darah yang memperbesar potensi penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke.


Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan. Minyak ikan ini banyak dimanfaatkan pemberiannya pada anak-anak. Vitamin yang larut dalam air dan terdapat dalam ikan adalah 4 macam vitamin tergolong dalam famili vitamin B, yaitu B6, B12, Biotin, dan Niacin. Jumlah vitamin ini lebih banyak terdapat pada daging ikan yang berwarna lebih gelap, dan dari daging ikan yang berwarna putih jumlah vitamin-vitamin B-nya hampir sama banyaknya dengan jumlah vitamin di dalam daging sapi atau ayam.

Ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung iodium (ikan laut), demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah penyakit gondok. Orang-orang di pegunungan yang banyak menderita sakit gondok, antara lain disebabkan jarang makan ikan laut. Kekurangan iodium yang dialami ibu sejak mengandung bayinya akan mengakibatkan bayi yang lahir kretin, dan juga bisa terjadi mental retarded atau IQ-nya rendah. untuk itu bagi ibu hamil sangat disarankan makan ikan lebih banyak dari biasanya untuk perkembangan anaknya kelak.

Ikan bukan sebagai sumber kalsium kecuali kalau bisa dimakan dengan tulangnya. ikan juga mengandung Selenium yang merupakan mineral yang terdapat dalam ikan dan dalam tubuh kita bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam-asam lemak tak jenuh. Selenium bersama vitamin E mempertahankan elastisitas jaringan dan bila selenium kurang di dalam tubuh maka akan terjadi premature aging, yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak lebih tua dari umurnya. (Balita-anda.com, 1999)

Selain nilai gizi, ikan juga merupakan sumber protein hewani yang murah, murah itu relatif kata sebagian besar orang. Sebagai perbandingan harga daging sapi rata - rata Nasional saat ini berkisar rata - rata Rp.73.123,-/kg dan ayam berkisar Rp. 24.335,-/kg.(Kemendag.go.id. 2012) dan sebagai contoh untuk area Banjarmasin, harga ikan peda Rp 22.000. ikan gembung Rp 20.000 per kilogram, dan Ikan pindang Rp 12.000 per kilogram di Pasar Teluk Dalam Banjarmasin. (Banjarmasin Post, 2012). apalagi kalau bertempat tinggal di Blitar - Jawa Timur, kita bisa mendapatkan ikan lele di pasar dengan harga sekitar Rp.13.000,-/kg bahkan ikan nila Rp.12.000,-/kg. kita bisa sesuaikan keuangan kita untuk membeli jenis ikan yang sesuai, apalagi yang tinggal di wilayah perikanan bisa mendapatkan harga lebih murah lagi bahkan GRATIS dengan memancing atau menjala sendiri di sungai/ perairan lain.

Ikan sangat dimungkinkan dapat mencover kebutuhan gizi masyarakat kelas bawah, banyak pilihan ikan yang dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan variasi harga dari yang mahal sampai murah, bahkan GERATIS TIS..seperti ilustrasi diatas jika tidak mampu beli "ikan Gurame" dapat memilih "ikan pindang", tidak bisa kita jika tidak mampu membeli daging "sapi" kita tidak bisa memilih alternatif "sapi pindang" dengan harga yang lebih murah, hehehe... jika masih tidak mampu, kita bisa "memancing ikan" atau "menjala ikan", tidak mungkin kita "memancing sapi" atau "menjala ayam" dengan bayaran GRATIS, bisa berabe digepukin yang punya dan orang kampung hehehe..
 *refreshing*

DAFTAR PUSTAKA

-GoBlue Indonesia, 2009. Garis Pantai RI Terpanjang Keempat di Dunia. http://www.goblue.or.id/garis-pantai-ri-terpanjang-keempat-di-dunia. (diunduh tanggal 4Mei 2012)
-Waluyani, Oktabriawatie. 2012. Makan Ikan Kurangi Resiko Penyakit Alzheimer. http://food.detik.com/read/2012/05/03/155841/1908365/900/makan-ikan-kurangi-resiko-penyakit-alzheimer?dth (diunduh tanggal 5 Mei2012).
-Balita-anda.com 1999. Mengenal Nilai Gizi Ikan. http://www.balita-anda.com/ensiklopedia-balita/226-mengenal-nilai-gizi-ikan-.pdf (diunduh tanggal 4Mei 2012)
-Kemendag, 2012. Harga Komoditas. http://ews.kemendag.go.id/
-Banjarmasin Post, 2012. Harga Ikan Laut Naik. http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/05/03/harga-ikan-laut-naik

DAFTAR GAMBAR

Itikholic, 2010. Kuliner Sunda di Bali.http://itikholic.blogspot.com/2010/08/kuliner-sunda-di-bali.html
*daftar pustaka tidak ditulis seperti laporan ilmiah dengan mencantumkan Anonymous jika tanpa nama pengarang, namun dalam blog ini akan disertakan nama organisasi atau pemilik alamat situs agar memudahkan dalam pencarian